Sambut Hari Kanker Sedunia: Kenali Deteksi Dini Kanker di Masa Pandemi

Potret Stephanie McKire (60), salah satu penderita kanker payudara (Sumber: nbcnews.com)

Peristiwa Penyakit kanker–yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal–merupakan salah satu faktor penyebab terbesar kematian di dunia. Menurut Ferlay dkk (2013), kematian yang disebabkan oleh kanker sebagian besar terjadi di negara berkembang, dengan mencapai persentase 70% dari keseluruhan penderitanya. Di Indonesia, menurut kuesioner Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013 angka prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur mencapai 1,4%.

Tidak adanya gejala pada awal perkembangan merupakan penyebab utama tingginya kasus kanker di seluruh dunia. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran medis diperlukan bagi masyarakat untuk melawan penyakit ini. Deteksi dini dan menjalani pengobatan yang sudah ada sejak tahun 1990-an terbukti secara signifikan dapat mengurangi angka kematian yang disebabkan kanker, yakni sekitar 1.024.400 penderita (Laili Rahayawati dkk, 2020).

Dalam perkembangannya, UICC atau Union for International Cancer Control menetapkan adanya peringatan Hari Kanker Sedunia setiap 4 Februari. Peringatan tersebut ditetapkan di Paris pada tahun 2000. Peringatan Hari Kanker Sedunia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pengenalan terhadap penyakit kanker.

Kanker di Masa Pandemi Covid-19

Selama masa pandemi, setidaknya terdapat 5 ribu penderita kanker terinfeksi Covid-19 yang telah dikonfirmasi oleh American Cancer Society. Hal ini disebabkan karena risiko infeksi virus terhadap penderita kanker lebih besar (lebih rentan, red). Lebih lanjut, hipotesis ini telah diidentifikasi kembali dalam penelitian Yu J, dkk tahun 2020 di Cina. 

“We estimated the infection rate of SARS-COV-2 in patients with cancer from our single institution at 0,79% (12 of 1524 patients),” tulisnya dalam sebuah jurnal penelitian berjudul SARS-CoV-2 Transmission in Patients with Cancer at a Tertiary Care Hospital in Wuhan, China.

Selain karena imun tubuh yang lemah dan cepatnya sel kanker membelah diri, pasien kanker umumnya lebih sering berada di lingkungan rumah sakit yang memiliki risiko infeksi lebih masif. Oleh karena itu, peralatan proteksi yang kuat bagi ahli bedah onkologi dan alat ventilator akan sangat dibutuhkan. 

Di sisi lain, walaupun dapat membelah dengan cepat dan mematikan, keberadaan sel kanker dapat didiagnosis lebih dini. Klinik deteksi dini merupakan salah satu solusinya. Klinik ini memiliki konsep “one-stop shopping service” dengan fasilitas “satu atap” atau pemeriksaan fisik penunjang yang berkaitan (pencitraan dan penanda tumor) dan program lainnya. Menurut Hardina Sabrida, masyarakat juga perlu menyadari dan mengenali gejala kanker secara umum, yaitu dengan strategi WASPADA. Strategi ini terdiri atas beberapa indikator, antara lain:

 

  1. Waktu buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) ada perubahan
  2. Alat pencernaan terganggu
  3. Suara serak atau batuk tidak sembuh
  4. Payudara atau di tempat lain ada benjolan
  5. Andeng-andeng berubah sifat
  6. Darah atau lender abnormal
  7. Ada koreng yang tidak sembuh

Mengenali gejala kanker melalui komunikasi kesehatan dan edukasi, ditunjang dengan persiapan ketersediaan sumber daya, serta tindakan prosedur yang tepat tentunya akan menekan penyebaran Covid-19 bagi penderita kanker maupun tenaga medis. Oleh karena itu, pada peringatan Hari Kanker Sedunia ini, hendaknya masyarakat lebih sadar mengenai protokol Covid-19 dan pentingnya deteksi dini kanker bagi kesehatan.

 

Referensi:

Anggorowati, Lindra. 2013. Faktor Risiko Kanker Patudara Wanita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8 (2), 121-126

Kemenkes RI. 2015. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Penyakit Kanker. Jakarta: Kemenkes RI. 

Rahayuwati, Laili. 2020. Pendidikan Kesehatan tentang Pencegahan Penyakit Kanker dan Menjaga Kualitas Kesehatan. Media Karya Kesehatan, 3 (1), 59-69. 

Sudarsa, I Wayan. 2020. Pembedahan Kanker di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Bedah Nasional, 4 (1), 1-3. 

Yu J, Ouyang W, Chua MLK, Xie C. 2020. SARS-CoV-2 Transmission in Patients With Cancer at a Tertiary Care Hospital in Wuhan, China. JAMA Oncol, 6 (7), 1108-1110. 

 

Penulis : Hasna Kurnia OM, mahasiswa Fakultas Kedokteran 2020

Editor : Aslamatur Rizqiyah, Fidya Azahro

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top