Citizen Journalism – Pada Sabtu, (11/12) telah dilaksanakan kegiatan sosial yaitu Penanaman Pohon di Lahan Parkir Pantai Karang Jahe. Program monodisiplin ini dilaksanakan sebagai upaya penghijauan lahan parkir yang diharapkan lahan parkir menjadi lebih asri, indah dipandang, dan sejuk.
Program ini dipilih karena berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Punjulharjo khususnya pada objek wisata Pantai Karang Jahe. Selain itu, penanaman pohon ini sesuai dengan disiplin ilmu Biologi yang ditempuh oleh pengusul program kerja, Retno Robiatul Al Adawiyah. Tujuan dari program penghijauan ini menjadikan sekitar pantai Karang Jahe indah dan rindang sehingga wisatawan semakin tertarik dan lebih nyaman ketika berkunjung.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, diantaranya mahasiswa KKN, Karang Taruna, perangkat desa, pemilik warung, serta warga Desa Punjulharjo. Proses pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan musyawarah dengan Karang Taruna dan warga setempat. Kegiatan musyawarah ini dilaksanakan dengan bincang santai yang membahas tentang potensi, tantangan serta hambatan dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana yang memadai untuk menjadi desa wisata yang unggul. Sampai akhirnya disepakati untuk direalisasikannya program penanaman sebagai upaya penghijauan.
Selanjutnya dilakukan survei lapangan, yakni melihat keadaan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat penanaman bibit. Kemudian, dilanjutkan dengan pengajuan proposal permintaan bibit tanaman kepada PT. Djarum dan Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK). Proposal disusun dengan sedemikian rupa dan diberikan lampiran berupa denah lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penanaman. Setelah proposal diterima, kemudian segenap tim penyelenggara mendapatkan bibit. Bibit yang didapatkan dari DLHK berjumlah sebanyak 100 bibit yang terdiri dari bibit pucuk merah, bibit kelor, dan bibit tabebuya.
Setelah mendapatkan bibit tanaman, dilakukan pembuatan penyangga dari bambu yang dipotong dengan panjang sekitar 1 meter. Penyangga ini mampu membantu menegakkan dan melindungi bibit agar tidak mudah goyah dan tidak mudah layu atau bahkan patah. Ketika bibit dan penyangga telap siap, tahap selanjutnya yaitu penyiapan pupuk dan penggalian tanah. Tanah digali menggunakan cangkul dengan jarak antar bibit sekitar 1-2 meter, kemudian dilakukan penanaman bibit.
Sebelumnya, kondisi pada lahan parkir untuk wisatawan banyak didapati tanaman liar, hal tersebut memberikan kesan yang kurang baik dan tidak nyaman bagi pengunjung, terlebih kawasan parkir merupakan tempat pertama kali wisatawan menginjakkan kakinya. Setelah lahan parkir dibenahi, pemandangan menjadi tampak indah dan nyaman sehingga membuat para wisatawan terkesan. Maka dari itu, diharapkan bibit-bibit yang ditanam dapat tumbuh menjadi besar yang mampu menanungi dan memberikan kesegaran, kerindangan serta kebermanfaatan untuk Desa Wisata Punjulharjo.
Penulis: Retno Robiatul Al Adawiyah, Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika
Editor: Rafika Immanuela Ahmad, Malahayati Damayanti F