Sukatani: Dari yang Diduga Terintimidasi Hingga Ditawari Jadi Duta Polri

Jenderal Listyo Sigit Prabowo menawarkan kesempatan bagi band Sukatani untuk menjadi duta Polri, pada Minggu (23/2). (Sumber: detiknews.com)

 

Warta Utama – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menawarkan kesempatan kepada band Sukatani untuk menjadi duta di institusi Korps Bhayangkara, pada Minggu (23/2).

Grup musik asal Purbalingga tersebut  menuai dukungan publik usai permintaan maaf mereka  kepada pihak Kapolri, pada Kamis (20/2) atas lagunya yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”.

Sejumlah publik mencurigai bahwa permintaan tersebut merupakan upaya intimidasi yang dilakukan oleh oknum kepolisian terhadap band Sukatani. 

Pasalnya, dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @sukatani.band, Muhammad Syifa Al Lutfi (dengan nama panggung Alectroguy) selaku gitaris dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel sebagai vokalis mengumumkan penarikan lagu dari seluruh platform musik dan menyampaikan permintaan maafnya tanpa mengenakan topeng. 

Band Sukatani adalah grup musik dengan genre punk  yang selalu mengenakan topeng ketika sedang berada di panggung sebagai ciri khas dari penampilan mereka.

Lagu bertajuk “Bayar Bayar Bayar” yang rilis pada Juli 2023 merupakan karya musik yang berisi kritik terhadap oknum kepolisian. Dalam lagu tersebut, terdapat frasa “bayar polisi” yang menyinggung soal praktik korupsi dan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum instansi tersebut. 

Walaupun mendapatkan banyak dukungan dari publik dan musisi tanah air lainnya, Sukatani berkomitmen pada pendiriannya untuk tetap menarik lagunya dari peredaran.

Menanggapi kecurigaan massa terhadap kepolisian, Brigadir Jenderal (Brigjen) Trunoyudo Wisnu Andiko selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri menegaskan bahwa lembaganya akan berusaha untuk konsisten menerima kritik dengan tangan terbuka.

“Polri terus berupaya menjadi organisasi yang modern yaitu Polri tidak antikritik,” tutur Trunoyudo melalui pesan singkat dengan Tempo.co, pada Kamis (20/2).

Melihat situasi yang sama, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) turut bersuara, membantah adanya upaya intimidasi yang dilakukan instansinya terhadap personel band Sukatani. 

“Nihil, ya,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Humas  Polda Jateng, Komisaris Besar (Kombes) Artanto yang diterima Tempo.co, pada Jumat (21/2).

Artanto juga menambahkan bahwa instansinya telah melakukan klarifikasi terhadap band asal Purbalingga itu.

“Kami kemarin memang sempat klarifikasi terhadap band Sukatani,” ujar Kombes Artanto.

Dilansir dari Tempo.co, Kombes Artanto tidak menjelaskan lebih rinci mengenai waktu dan tempat dilakukannya klarifikasi tersebut. Artanto mengungkap bahwa klarifikasi dilakukan oleh penyidik Direktorat Siber Polda Jateng dengan tujuan untuk mengetahui alasan pembuatan lagu tersebut.

“Jadi, klarifikasi itu hanya sekadar kami ingin mengetahui maksud dan tujuan pembuatan karya tersebut,” jelas Kombes Artanto saat diwawancara oleh Tempo.co.

Sementara itu, menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, atau biasa disebut Sigit, kritik yang ada harus diterima dan dilakukan perbaikan agar institusi menjadi lebih baik lagi.

“Prinsipnya, Polri terus berbenah untuk melakukan perbaikan dengan memberikan punishment kepada anggota yang melanggar dan memberikan rewards kepada anggota yang baik dan berprestasi,” ucap Sigit yang dilansir dari Tempo.co, pada Jumat (21/2).

Pada Minggu, (23/2), Jenderal Sigit kembali membuka pernyataan mengenai perihal band Sukatani. Meninjau dari pernyataan sebelumnya mengenai Polri yang akan berupaya untuk menerima kritik sebagai bahan evaluasi, Sigit memberi tawaran kepada band Sukatani untuk menjadi band duta Polri guna membangun kritik sebagai evaluasi kinerja instansinya.

“Waktu itu saya sudah pernah keluarkan statement terkait Polri terbuka menerima kritik untuk evaluasi perbaikan Polri, nanti kalau band Sukatani berkenan akan kami jadikan juri atau band duta untuk Polri untuk terus membangun kritik demi koreksi,” tutur Sigit, pada Minggu (23/2).

“Dan perbaikan terhadap institusi dan juga konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang,” tambah Kapolri tersebut.

Kapolri menginginkan bahwa lembaga kepolisian harus menjadi organisasi yang modern dengan selalu menerima koreksi sebagai sarana perubahan dan perbaikan demi kemajuan bersama.

“Ini bagian dari komitmen kami untuk terus berbenah menjadi organisasi yang bisa betul-betul adaptif menerima koreksi, untuk bisa menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik,” tukasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa akan terus membenahi yang menjadi kekurangan dalam kinerja instansinya melalui kritikan dari seluruh lapisan masyarakat dalam bentuk apapun, termasuk kritik dalam bentuk karya seni.

 

Penulis: Sintya Dewi Artha

Editor: Nurjannah, Nuzulul Magfiroh

 

Referensi:

Cnnindonesia.com. (2025, 23 Februari). 6 Fakta Band Sukatani dan Lagu Bayar Bayar Bayar. Diakses pada Minggu (23/2) dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250223105125-12-1201444/6-fakta-band-sukatani-dan-lagu-bayar-bayar-bayar

Cnnindonesia.com. (2025, 23 Februari). Kapolri Ajak Band Sukatani Jadi Duta Polri: Kami Tak Antikritik. Diakses pada Minggu (23/2) dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250223140313-12-1201481/kapolri-ajak-band-sukatani-jadi-duta-polri-kami-tak-antikritik

Liputan6.com. Kronologi Permasalahan Sukatani Band Hingga tarik Peredaran Lagu dan Minta Maaf ke Polri. Diakses pada Minggu (23/2) dari https://www.liputan6.com/hot/read/5929194/kronologi-permasalahan-sukatani-band-hingga-tarik-peredaran-lagu-dan-minta-maaf-ke-polri?page=2

News.detik.com. (2025, 23 Februari). Kapolri: Kalau Sukatani Berkenan, Kami Jadikan Duta untuk Terus Bangun Kritik ke Polri. Diakses pada Minggu (23/2) dari https://news.detik.com/berita/d-7791704/kapolri-kalau-sukatani-berkenan-kami-jadikan-duta-untuk-terus-bangun-kritik-ke-polri

Tempo.co. Respons Kapolri Hingga Polda Jateng Soal Penarikan Lagu Band Sukatani. Diakses pada Minggu (23/2) dari https://www.tempo.co/hukum/respons-kapolri-hingga-polda-jateng-soal-penarikan-lagu-band-sukatani-1210528

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top