Kondisi Sekolah Vokasi (SV) Soshum Pleburan (Sumber: Unggahan X @undipmenfess)
Opini – Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan merupakan pusat kegiatan belajar mengajar bagi Program Pascasarjana dan Sekolah Vokasi (SV) rumpun sosial humaniora (soshum) dari Departemen Bisnis dan Keuangan serta Departemen Informasi dan Budaya yang masih aktif digunakan hingga saat ini.
Sering kali, perbedaan lokasi antara SV Kampus Tembalang dan Pleburan menimbulkan kritik dari para mahasiswa, terutama bagi mereka yang berasal dari Pleburan. Banyak mahasiswa yang merasa bahwa Undip tidak memperhatikan kebutuhan mereka. Alhasil, tidak mengherankan lagi jika mahasiswa sering mengecap bahwa Undip “menganaktirikan” SV Pleburan.
Ketidaksetaraan jelas terlihat antara SV Pleburan dan Tembalang. Meskipun biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan hampir sama, perbedaan signifikan terlihat dalam fasilitas gedung dan ruang kelas yang disediakan. Kondisi beberapa kelas di Pleburan terlihat mengkhawatirkan.
Bahkan, sudah tidak layak digunakan karena berbagai masalah dan dapat mengancam keselamatan mahasiswa, seperti plafon yang roboh dan bocor, ruang praktikum yang harus sharing dengan program studi lain, serta sesekali meminjam ruang kelas di gedung pascasarjana karena keterbatasan ruangan yang dimiliki.
Keluhan mahasiswa Pleburan yang lain meliputi jarak yang jauh ke kampus utama Undip Tembalang. Hal ini acap kali menjadi hambatan mahasiswa dalam bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan organisasi mahasiswa tingkat universitas, serta kesulitan dalam mengurus dokumen karena harus ke kampus Tembalang terlebih dahulu.
Sejatinya, mahasiswa SV Pleburan tidak pernah tutup mulut untuk mengemukakan kritik terkait ketidakseimbangan fasilitas yang didapatkan. Namun, pihak kampus tetap saja bungkam meskipun telah banyak keluhan yang diutarakan. Hal ini menunjukkan ketidakadilan bagi mahasiswa karena terkesan suara mereka tidak dipertimbangkan.
Jika belum mampu menyediakan fasilitas yang layak untuk Kampus Pleburan, seharusnya pihak universitas tidak menetapkan besaran UKT yang sama seperti mahasiswa yang berkuliah di Kampus Tembalang.
Hal tersebut sontak memicu kritik di kalangan mahasiswa Kampus Pleburan. Pasalnya, Undip yang tiap tahunnya selalu menambah kuota mahasiswa baru nyatanya tidak mampu mengimbangi dengan merenovasi gedung perkuliahan di Kampus Pleburan. Problematika ini menyisakan ketidakpuasan yang mendalam bagi mahasiswa.
Penting bagi pihak universitas untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas dan infrastruktur di SV Pleburan. Evaluasi tersebut dapat meliputi penilaian kondisi gedung, kelas, ruang praktikum, dan fasilitas lainnya guna memastikan tingkat keamanan dan kelayakannya.
Melibatkan mahasiswa dalam proses perbaikan dan pengembangan fasilitas merupakan langkah yang sangat tepat. Forum diskusi dapat dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) guna menjembatani suara kebutuhan dan preferensi mahasiswa untuk disampaikan kepada pihak universitas.
Keterlibatan mahasiswa dalam pembuatan keputusan terkait perbaikan sarana dan prasarana akan dapat memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil bisa sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran.
Penulis: Verheina Jasmine Shakatax
Editor: Ayu Nisa’Usholihah, Hesti Dwi Arini
