Kepemimpinan hingga Komunikasi Jadi Kunci Peningkatan Kapasitas Diri di Dunia Profesional

Citizen Journalism – Bukan hanya kemauan untuk bekerja yang dibutuhkan agar bertahan dalam perubahan zaman, manusia juga dituntut untuk meningkatkan profesionalisme dan pengembangan kapasitas diri untuk melangkah maju dalam pekerjaan profesi.

Pekerja profesional adalah pekerja yang memiliki keterampilan dan bekerja sesuai dengan keterampilan di bidangnya. Profesionalisme tidak lagi sekadar ahli dalam bidang pekerjaan yang ditekuninya, tetapi seorang profesional perlu memahami dirinya sendiri dan sekitar lingkungan bidang pekerjaannya secara keseluruhan.

Profesional juga perlu memahami nilai arah tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupannya baik tentang tujuan, misi dan strategi organisasi di mana individu tersebut bekerja.

Tantangan para pekerja dewasa ini dan di masa mendatang dalam melaksanakan pekerjaan dan mengembangan karir, dipengaruhi oleh faktor-faktor individual, kesempatan (opportunity), motivasi, keterampilan dan prestasi, kompensasi dan tunjangan, kepuasan kerja, budaya organisasi, perkembangan teknologi, ekonomi suatu negara, persaingan global, serta yang di dalamnya faktor silang budaya.

Salah satu cara untuk mengembangkan sikap profesional dan pengembangan karir yaitu dengan meningkatkan profesionalisme kerja. Aspek ini perlu diperhatikan agar pekerja dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan masa kini maupun kecenderungan masa mendatang.

Pengembangan kapasitas diri dapat dikatakan terpenuhi dan lengkap dari jumlah sarana dan prasarana yang ada apabila sudah sesuai dengan kebutuhan yang dapat menunjang pekerjaannya.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang merupakan aset nonmaterial atau nonfinancial. SDM berfungsi sebagai penggerak suatu organisasi untuk mewujudkan eksistensi organisasi tersebut.

SDM merupakan modal yang memiliki kedudukan penting dalam suatu organisasi, bukan sekadar sumber daya organisasi yang dibutuhkan dan dipekerjakan karena memiliki kompetensi intelektual.

Adapun faktor-faktor kunci yang mempengaruhi peningkatan kapasitas, meliputi:

Kepemimpinan

Pemimpin yang kompeten memiliki dampak signifikan pada peningkatan kualitas dan kinerja staf yang memberikan layanan berkualitas dan memastikan keselamatan pasien.

Pemimpin yang baik memiliki kemampuan komunikasi dan koordinasi yang baik terhadap pimpinan, rekan dan bawahannya, memiliki kemampuan mengambil tindakan yang tepat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik, serta memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan bawahannya juga menjadi komponen yang penting.

Membangun kompetensi kepemimpinan yang efektif merupakan faktor kunci dalam mempengaruhi kualitas hasil pelayanan yang baik. Kepemimpinan yang baik diperlukan untuk memimpin dan mengelola staf, sehingga dapat memenuhi kualitas pelayanan yang terus meningkat.

Pemimpin yang efektif tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, tetapi juga melibatkan kerja sama dengan orang lain demi mencapai tujuan bersama. Pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai individu. Agar tujuan keperawatan tercapai diperlukan berbagai kegiatan dalam menerapkan keterampilan kepemimpinan.

Komitmen

Komitmen merupakan loyalitas seseorang dalam bentuk setia kepada sesuatu. Komitmen adalah melakukan sesuatu yang tatarannya sudah diatas loyalitas seseorang (beyond compliance) atau sudah mengarah ke suatu kesetiaan yang mendalam.

Komitmen dapat dikembangkan melalui hubungan kerja yang harmonis dan kondusif dengan sikap saling menghargai, saling menghormati dan saling percaya antar anggota tim.

Komunikasi

Komunikasi sangat menentukan dalam mendukung pelaksanaan kepemimpinan sebagai upaya perbaikan kualitas pelayanan kesehatan. Tanpa komunikasi yang baik dari seorang pemimpin, pemenuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak akan terlaksana dengan baik seperti apa yang diharapkan.

Penulis: Hasna Kurnia Okta Muna

Editor: Fahrina Alya Purnomo