Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memaparkan hasil verifikasi kasus varian Corona Delta perdana di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (13/06). (Sumber: Kompas.com)
Semarangan – Lonjakan jumlah kasus pandemi Covid-19 belum kunjung melandai di Indonesia, tak terkecuali intervensi varian baru virus asal India, B1617 atau yang populer dikenal sebagai Corona Delta. Dilansir Kompas.com per 13 Juni 2021, eksistensi Corona Delta telah menginfeksi enam provinsi di Indonesia dengan kalkulasi kasus di Jawa Tengah yang mendominasi, yakni sebanyak 75 kasus.
“Sudah ada 148 kasus yang kita temukan (varian Alpha, Beta, dan Delta, red). (Untuk varian Delta, red) di 6 provinsi dan sebagian besar adalah transmisi lokal,” ungkap Siti Nadia Tirmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kepada Kompas.com, Jumat (18/6).
Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan kasus varian Corona Delta Jateng pertama kali ditemukan tepat di wilayah Kabupaten Kudus. Investigasi temuan tersebut telah diverifikasi berdasarkan uji Whole Genome Sequencing (WGS) pada sampel pasien Covid-19 di Kudus dan untuk selanjutnya akan diujikan kembali di wilayah lain sebagai solusi tindakan preventif oleh Ganjar.
“Saya butuh dukungan masyarakat. Kalau masyarakat tidak mendukung ini nanti ‘kucing-kucingan’ terus. Ingat varian baru sudah masuk di Kudus. Catat itu, sudah masuk di Kudus,” tegas Ganjar sebagaimana dikutip oleh laman situs resmi Pemprov Jateng, Senin (14/6).
Untuk mengurangi grafik varian baru pandemi yang dicurigai menjadi faktor cepatnya penyebaran dan peningkatan kasus selama tiga minggu terakhir, Ganjar mengusulkan implementasi gerakan lima hari di rumah saja yang dapat dilakukan oleh seluruh warga Kabupaten Kudus. Dalam lima hari tersebut, para orang tua atau lansia hingga anak-anak akan dilarang untuk bepergian, sedangkan daerah perkantoran diharuskan untuk memperbanyak persentase karyawan yang bekerja dari rumah.
“Maka, ini serius untuk semuanya, jangan pernah melepas masker apalagi ketika kita berkerumun banyak orang. Ini betul-betul kita harus bareng-bareng memotong (rantai penyebaran, red) Covid-19 (di Kudus, red) ini agar bisa kita stop,” imbuhnya.
Fakta Terbaru Varian Corona Delta India
Dilansir CNBC Indonesia, B1617 atau yang lebih dikenal sebagai Corona Delta merupakan jenis baru dari virus corona yang disebut WHO sebagai varian ‘ganas’ dan bertanggung jawab untuk ledakan kasus Covid-19 di India. Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penanggulangan Penyakit Menular WHO untuk Kawasan Asia Tenggara memaparkan bahwa varian ini ternyata telah menyebabkan temuan 42.323 kasus di Inggris, dengan catatan grafik meningkat 70% atau naik 29.892 kasus dari minggu sebelumnya menurut Public Health England (PHE).
“Dari data terakhir Inggris tersebut, dapat disimpulkan kalau lebih dari 90% kasus baru Covid-19 disana kini adalah varian Delta. Kalau pola ini juga terjadi di negara kita (Indonesia, red), maka tentu bebannya akan berat jadinya,” tandasnya.
Peningkatan drastis dari kasus varian Corona Delta di Inggris salah satunya disebabkan oleh waktu penggandaan virus (doubling time) yang sangat singkat. Waktu penggandaan Delta yang berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari menyebabkan virus ini 60% lebih mudah menular dibandingkan varian Alfa.
Tidak hanya itu, laporan yang dirilis Pemerintah Inggris pada 11 Juni 2021 juga menegaskan bahwa varian Delta lebih berpengaruh untuk menurunkan efektivitas vaksin jika dibandingkan dengan varian Alfa. Dalam laporan tersebut, tercatat telah terjadi penurunan efektifitas perlindungan terhadap gejala Covid sebesar 15% hingga 20% pada mereka yang baru mendapatkan vaksinasi perdana.
Reporter: Christian Noven
Penulis: Christian Noven
Editor: Aslamatur Rizqiyah, Dyah Satiti