Wingko Babat Pak Moel: Rahasia Manis yang Melegenda Sejak 2000-an

Daftar Harga Wingko Babat Pak Moel Berdasarkan Varian Rasa (Sumber: Manunggal)

Semarangan – Dari banyaknya ragam jenis oleh-oleh khas kota Semarang, Wingko Babat Pak Moel yang berlokasi di Jl. Pekunden Tengah No. 1110, tetap menjadi pilihan favorit para konsumen, baik yang hanya berwisata di sekitar Semarang, anak rantau, maupun warga lokal kota ini sendiri. Wingko Babat Pak Moel sudah berdiri sejak awal tahun 2000-an, sehingga usaha oleh-oleh ini telah dikenal konsisten dalam menjaga kualitas dan cita rasa yang autentik. Dengan mematok harga Rp32.000 untuk varian kelapa atau original dan Rp34.000 untuk varian campur yang berisi macam rasa seperti kelapa, coklat, nangka, dan pandan. Dalam satu tas packaging, terdapat 20 buah wingko babat.

Manajer dari Wingko Babat Pak Moel, Rahma menjelaskan bahwa kunci utama yang membuat usaha orang tuanya ini berbeda dapat dilihat dari proses produksi yang dilakukan langsung di belakang toko.

“Kami menjaga kualitas dan kesegaran produk karena pabriknya satu lokasi dengan toko. Ada di belakang. Jadi, pembeli bisa langsung mendapatkan produk yang selalu fresh,” kata Rahma

Wingko Babat Pak Moel ini memiliki keunikan lain yang terletak pada bahan bakunya. Mereka memproduksinya dengan menggunakan kelapa yang jelas kesegaran dan kualitasnya, sehingga menghasilkan tekstur wingko yang empuk dengan cita rasa yang khas. 

“Itu yang bikin pelanggan selalu balik lagi untuk membeli wingko di sini,” tambah Rahma.

Meskipun seperti yang kita tahu, usaha ini telah berjalan lebih dari dua dekade, tetapi tetap saja, upaya untuk mempertahankan eksistensinya bukanlah perkara yang mudah dan tergolong sulit juga. Karena, setiap tahunnya pasti terdapat tantangan dan persaingan yang terus datang juga bertambah banyak. Namun, menurut Rahma, kunci bertahannya usaha ini terletak pada konsistensi mereka dalam menjadi kualitas dan produksi harian yang dapat dikatakan stabil.

“Produk kami rutin dibuat setiap hari, jadi pembeli selalu dapat wingko yang baru. Itulah kenapa mereka mempercayakan kualitas produk kepada kami,” ujarnya penuh semangat. 

Meskipun letak toko Wingko Babat Pak Moel ini berada di dalam gang kecil, tetapi tidak menjadi penghalang bagi para konsumen dan pelanggan setianya untuk tetap membeli langsung ke toko. Karena, selain menjual wingko, terdapat beberapa jenis oleh-oleh khas semarang lain yang dijajakan di dalam toko sehingga membuat para pelanggan merasa lebih puas.

Wingko Babat Pak Moel ternyata produksi pembuatannya tetap menggabungkan cara tradisional dan juga teknologi modern, hal itu merupakan pengaruh dari perkembangan zaman. 

“Dulu, adonan wingko masih dibuat manual menggunakan tangan manusia. Nah, sekarang kami sudah pakai mesin pengaduk sendiri dan juga oven besar untuk produksi wingko dalam jumlah yang banyak supaya lebih efisien dan rasanya pun tetap terjaga,” terang Rahma.

Pelanggan setia Wingko Babat Pak Moel juga biasa membeli produk wingko tersebut untuk acara-acara kecil maupun besar, bahkan sampai lingkup pemerintahan juga sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan wajar.

“Pelanggan biasanya selalu merasa puas dengan wingko yang kami produksi, lalu mereka menceritakan hal tersebut ke teman atau keluarga dekat. Alhasil, efek dari mouth to mouth itu memiliki dampak domino yang besar, apalagi wingko kami kan harganya juga affordable ya,” lanjut Rahma.

Pemasaran dari usaha Wingko Babat Pak Moel ini ternyata tidak bergantung dan mengandalkan iklan yang besar-besaran. Mereka cukup mengandalkan Google Maps dan juga review pelanggan atau konsumen yang masih menjadi andalan utama dalam keberjalanan usaha wingko mereka. “Kami melihat review kami selalu bagus dan pasti selalu muncul juga di pencarian teratas. Hal itu sangat membantu bagi konsumen pandatang baru yang ingin mencari rekomendasi wingko babat untuk oleh-oleh khas Semarang,” jelas Rahma.

Rahma juga menerangkan perihal waktu kunjungan dan momen yang paling ramai adalah menjelang libur hari raya, terutama Idulfitri. “Seminggu sebelum lebaran, apalagi saat arus mudik, biasanya pengunjung ramai yang berdatangan ke toko kami. Mereka bisa beli sampai puluhan bungkus tiap orangnya untuk dijadikan oleh-oleh,” tuturnya.

Selain momen saat lebaran seperti itu, biasanya penjualan mengalami lonjakan juga saat liburan Natal, liburan anak-anak sekolah, dan akhir pekan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Wingko Babat Pak Moel memang telah lama menjadi ikon oleh-oleh yang ramai dicari oleh banyak orang pada momen-momen hari spesial.

Maka dari itu, dengan semua kombinasi yang telah dipaparkan di atas, seperti tradisi, inovasi, dan juga kepercayaan para pelanggan, berhasil menjadikan Wingko Babat Pak Moel sebagai bukti bahwa oleh-oleh legendaris tetap bisa bertahan dan juga berkembang di era modernisasi seperti sekarang ini. Kunci yang paling penting dan tidak pernah ditinggalkan oleh Wingko Babat Pak Moel adalah konsistensi dalam menjaga kualitas produk yang terbaik bagi para konsumen, baik bagi pelanggan setia maupun calon pendatang baru. 

Reporter: Aisyah Nurmah Latifah

Penulis: Aisyah Nurmah Latifah

Editor: Nuzulul Magfiroh, Nurjannah

Scroll to Top