Undip Perlu Tingkatkan Sistem Keamanan Kampus

Petugas keamanan outsourcing Meski Undip memiliki petugas keamanan yang tersebar di masing-masing fakultas dan gedung-gedung lain di Undip, tidak semua petugas keamanan Undip direkrut secara resmi oleh pihak universitas (outsourcing). Hal ini membuat beberapa fakultas yang belum memiliki petugas keamanan harus merekrut pihak internal Undip seperti petugas kebersihan untuk menjadi petugas keamanan parkir. Itulah strategi yang dilakukan oleh FT. Petugas keamanan Jurusan Teknik Arsitektur yang juga petugas kebersihan, Rudy mengungkapkan, selama ini pihak jurusan melimpahkan kewenangan atas kebutuhan keamanan parkir kendaraan bermotor kepada Himpunan Mahasiswa (HM), dan HM pun merekrut Rudy dan kawanannya. Kasus curanmor juga sempat terjadi barubaru ini di Jurusan Teknik Arsitektur dan pelaku tertangkap oleh massa. Adapun, pelaku mengecoh petugas dengan menyamar sebagai mahasiswa dan masuk melalui Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Setelah berhasil mengambil salah satu motor, pelaku yang keluar melalui pintu masuk parkir berhasil ditangkap. “Ketika ditanya soal STNK, dia tidak dapat memberikan STNK yang asli. Di sana langsung kita grebek,” jelas Rudy.

Perlu sinergisitas Kepala Bagian Tata Usaha, Rumah Tangga, Hukum, dan Tata Laksana Universitas Diponegoro Edi Surahmat mengatakan, Undip melakukan kerja sama dengan Polsek Tembalang melalui patroli tiap hari dengan teknik menyamar, serta melakukan rekap data atas rekomendasi dari pihak fakultas tentang kasus curanmor yang dialami mahasiswa. Pasalnya, lanjut Edi, banyak mahasiswa yang memilih bersikap acuh tak acuh dan pasrah saat kehilangan motor. Walau demikian, dari enam data kasus curanmor yang tercatat oleh Senat Mahasiswa FT, hanya ada tiga laporan yang masuk ke data Polsek Tembalang. Berdasarkan rekap data per Januari hingga Oktober 2015, terdapat 48 kasus curanmor di Tembalang. Namun, hanya tiga di antaranya yang merupakan laporan kehilangan dari Undip. Kapolsek Tembalang Kompol Ibnu Bagus Santoso mengimbau mahasiswa Undip untuk fokus terhadap pengamanan kendaraan pribadi dengan memberi kunci tambahan. Menurutnya, pencuri sekarang cukup lihai dalam mengintai korbannya “Kebanyakan motor yang dicuri, dalam keadaan sehabis dipakai dan panas, karena sang pemilik pasti tidak akan berpikir dua kali untuk mengecek motornya,” ujar Ibnu. (Anissa, Fajrin/Manunggal)

Sumber: Joglo Pos IV/Tahun XV/30 Oktober-15 November 2015

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top