TSA Undip Peringati Hari Bumi dengan Earth Day Collaborative Movement

Warta Utama – Tanoto Scholars Association (TSA) Universitas Diponegoro baru saja menyelenggarakan kegiatan bertajuk Earth Day Collaborative Movement, Jumat (22/4).

Earth Day Collaborative Movement merupakan kegiatan penanaman 100 bibit pohon cemara laut yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang kepada TSA Undip. Rangkaian kegiatan bertempat di pesisir pantai Mangunharjo, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tuju, Kota Semarang. Adapun alasan dipilihnya lokasi ini adalah upaya dari TSA Undip untuk memperbaiki kerusakan lingkungan akibat abrasi pantai serta memperluas ruang terbuka hijau. 

“Pantai ini kan tempat ekowisata juga dan akses ke sini gersang, jadi setelah lihat keadaan akhirnya kita memilih area ini dengan menanam,” ujar Robith selaku ketua pelaksana Earth Day Collaborative Movement.

TSA Undip turut berkolaborasi dengan beberapa pihak, yakni Dompet Dhuafa Volunteer Jateng, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. Dinas lingkungan hidup memberikan hibah 100 bibit yang kemudian ditanamkan oleh pihak dinas dan para volunteer dari Dompet Dhuafa Jateng. Tidak hanya itu, warga setempat juga turut disertakan untuk menyebarluaskan kesadaran terhadap peduli lingkungan.

Penanaman pohon cemara laut oleh TSA Undip, Jumat (22/04) (Sumber: Manunggal)

“Kita berkolaborasi dengan banyak pihak supaya dampak dan manfaat yang diberikan bisa lebih luas,” ucap Felicia selaku ketua TSA Undip.

Acara dalam rangkaian Heart Awareness Month yang diinisiasi oleh TSA Undip di bulan ini bermaksud untuk mengajak dan meningkatkan kesadaran untuk peduli terhadap bumi kepada banyak pihak dengan mengangkat poin SDGs (Sustainable Development Goals, red) ke-13 dan ke-15. 

“Iklim Kota Semarang bisa dibilang tidak menentu, bisa tiba-tiba hujan atau tiba-tiba panas. Nah, itu jadi salah satu upaya kita untuk membuka ruang terbuka hijau dengan cara menanam cemara laut ini bisa menjadi sebagai langkah kecil,” ujarnya

Pemilihan lokasi pesisir Pantai Mangunharjo ini senada dengan tujuan DPRD yang menilai bahwa pantai ini merupakan lokasi yang dapat diakses secara bebas dan terjangkau oleh warga, sehingga sesuai untuk membantu menghijaukan lokasi sekitar.

“Memilih lokasi di pantai ini karena seperti yang dibilang Bapak DPRD dalam sambutannya bahwa dari semua pantai di Semarang, pantai ini satu-satu nya yang bisa diakses murah oleh warga. Jadi strategis untuk membantu menghijaukan lokasi sekitar sini, kita berusaha membangkitkan kembali wilayah ini tapi dari segi lingkungan nya,” ungkapnya

Acara dilakukan dengan pembukaan dari perwakilan DPRD, Dinas, Camat, dan Lurah. Kemudian, dilakukan peresmian secara simbolis, yakni bapak/ibu undangan menanam bibit terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menanamkan sisa-sisa bibit di lubang yang sudah dipersiapkan di hari sebelumnya. Setelah penanaman selesai, acara ditutup dengan buka bersama para volunteer dari Dompet Dhuafa.

“Dari sebelum acara dimulai sudah ada perencanaan membuat lubang tanam jadi mempersiapkan apa yang perlu dipersiapkan dulu biar saat acara langsung nanam,” terang Felicia.

Setelah penanaman, akan dilakukan kegiatan monitoring selama beberapa bulan kedepan untuk memastikan cemara laut tersebut tumbuh. Adapun pihak yang akan melakukan pengawasan ialah perwakilan dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan, red)  yang turut bekerja sama dalam keberjalanan acara.

Felicia berharap bahwa bibit dapat tumbuh subur dan bisa membantu memperluas ruang terbuka hijau di kota Semarang, sehingga bisa berguna untuk mengurangi abrasi dan lokasi pesisir jadi tidak terlalu gersang. 

Ia berpesan jika sebagai mahasiswa dan generasi muda penting untuk melakukan kegiatan yang penuh manfaat untuk masyarakat luas.

“Kita kan sudah menerima banyak dari alam, karena kita nggak bisa kasih feedback kita harus bisa menjaga supaya apa yang kita rasakan dengan baik ini bisa dirasakan lagi oleh teman-teman, dan generasi selanjutnya supaya bisa tetap terjaga buminya. alau dari kita sendiri nggak jaga, siapa lagi? ” pungkasnya.

Reporter: Aslamatur Rizqiyah dan Siti Latifatu S

Penulis: Siti Latifatu S, Rafika Immanuela

Editor: Christian Noven, Malahayati Damayanti F

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top