Sumpah di Atas Kitab Suci, Pemicu Kisruh Roadshow Cakabem Undip

Warta Utama — Kisruh dan adu mulut sempat terjadi saat kampanye fakultas (roadshow) paslon Cakabem Undip di FIB, Kamis (24/11). Keributan ini disebabkan adanya dugaan mempermainkan sumpah Al Qurán yang diajukan oleh salah satu peserta forum. Dalam video live report yang diunggah akun Instagram @pemiradiponegoro tampak paslon yang di atasnya terdapat kitab suci Al Qurán mengikuti kalimat seseorang. Kemudian, salah seorang perempuan muncul dan meminta untuk menghentikan tindakan tersebut.

“Saya tidak ada di tempat dari awal kejadian. Saya bertanya ke yang lain ‘ini ada apa’ baru saya lihat ada Al-Quran yang dipegang oleh ‘r’ dan dihadapkan ke paslon. Saya ngerasa ada hal gak perlu dilakukan, beberapa orang yang saya tanyakan pun ngerasa demikian dan saya bingung kenapa mereka semua diam,” jelas Suci Fitri Setiarini selaku panelis roadshow Pemira, perempuan yang meminta aksi tersebut dihentikan.

Suci menjelaskan titik permasalahan dalam peristiwa tersebut bukanlah permintaan sumpah yang diajukan oleh salah satu anggota forum, melainkan ekspresi seseorang yang memimpin sumpah. Suci menilai ekspresi yang ditunjukkan pemimpin sumpah ini seolah mempermainkan sumpah.

“Titik berat permasalahannya di gelak tawa seolah-olah sumpah menjadi perjanjian mainan, mempermainkan Kitab Suci, karena kronologi kejadian tesebut oknum yang memberikan ucapan kesannya juga tertawa,  senyum-senyum (di hadapan Kitab Suci Al Quran),” imbuhnya saat dihubungi Awak Manunggal via pesan WhatsApp, Kamis (24/11).

Hal senada juga diungkapkan Affiq Malik Azhar, mahasiswa FIB yang mengajukan sumpah. Ia menilai reaksi yang muncul dari Plt. Senat FIB Undip itu karena adanya suasana ketidakseriusan forum di FIB.

“Menurut dia kita gak boleh bercandain agama. Tapi aku gak bercanda sama sekali. Mungkin dia beranggapan kita mempermainkan agama karena memang sebelum-sebelumnya emang pertanyaan yang kita lontarkan ke Paslon isinya bercandaan semua,” kata Affiq.

Lebih lanjut, Affiq mengaku forum telah menyepakati adanya sumpah menggunakan Al Quran. Dirinya sempat diminta penjelasan oleh forum sebelum ia diperbolehkan untuk memimpin sumpah.

“Saya sempat bilang kepada forum bahwa saya akan menyumpah mereka, setelah saya maju kedepan membawa Al Quran dan mengangkatnya ke atas kepala, tiba-tiba ada peserta forum yang menegur saya karena posisinya para paslon berada di atas podium sedangkan saya berada di bawah. Menurutnya hal tersebut kurang etis. Setelah paslon turun kebawah saya sempat ditanyakan kembali oleh forum untuk apa saya menyumpah pasangan calon ini, lalu saya memberikan rasionalisasi, setelah itu saya menanyakan kembali kepada orang yang bertanya kepada saya, apakah saya boleh melanjutkan atau tidak? Jawabannya boleh,” katanya.

 

Reporter: Aslamatur R

Penulis: Aslamatur R

Editor: Malahayati Damayanti F

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top