Sampah Jadi Cuan! Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Cara Pembuatan Eco Enzyme dari Kulit Buah

Demonstrasi Pembuatan dan Pemasaran Produk Eco-Enzyme di Desa Newung, Senin (22/7) (Sumber: Dok. Pribadi)

Citizen Journalism – Sampah telah menjadi persoalan yang tak kunjung usai. Volume sampah yang terus meningkat sudah pasti berdampak pada lingkungan. Dalam hal ini, sampah organik sekalipun tidak dapat diabaikan. Sayangnya, warga Desa Newung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen masih awam terhadap keberadaan Eco-Enzyme sebagai salah satu hasil pemanfaatan sampah organik menjadi produk nilai guna. 

Belum termanfaatkannya sampah organik rumah tangga dengan baik oleh warga Desa Newung ini menjadi latar belakang bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2023/2024 di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Riza Susanti, S.T., M.T, untuk menginisiasi program kerja (proker) multidisiplin, yaitu ”Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembuatan dan Pemasaran Produk Eco Enzyme di Desa Newung”.

Eco-Enzyme merupakan salah satu produk hasil pemanfaatan limbah kulit buah yang difermentasikan menggunakan air dan gula merah. Eco-Enzyme sering dijuluki sebagai cairan serbaguna karena memiliki beragam manfaat, seperti pembersih lantai, sabun cuci, disinfektan, purifier pada air yang tercemar, pupuk, pestisida ramah lingkungan, bahkan sebagai obat penyakit kulit tertentu.

Program kerja multidisiplin ini selesai terlaksana pada Senin, (22/7) di Kantor Balai Desa Newung dengan dihadiri oleh 30 peserta yang merupakan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Newung. Acara dimulai dengan sosialisasi materi terkait Eco-Enzyme sebagai produk nilai guna oleh Fitria Umi Fauziah (Teknik Lingkungan). 

Kemudian, anggota tim yang terdiri dari Safinah (Biologi), Ghifarie Aulia Ramadhany (Kedokteran), dan Rizky Darmawan Rambe (Hukum) turut membantu mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk ini. Di samping itu, dipersiapkan pula alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya oleh Alessandra Juventini Getzevia Rumbino (Akuntansi), Rivana Rafifah Haryanti (Ilmu Perpustakaan), dan Sonya Maharani Anindya Nayla (Kesehatan Masyarakat). Selanjutnya, dilakukan demonstrasi secara langsung mengenai cara pembuatan produk Eco-Enzyme.

Proses pembuatan Eco-Enzyme tergolong sangat mudah karena hanya membutuhkan tiga bahan, yaitu gula merah, limbah kulit buah, dan air dengan perbandingan 1:3:10 menyesuaikan wadah yang dipakai sebagai tempat fermentasi. Ketiga bahan tersebut kemudian dicampur menjadi satu dalam wadah tertutup dan difermentasi selama 3 bulan. Namun, pada 1 bulan pertama, wadah harus rutin dibuka setiap hari agar gas yang dihasilkan pada proses fermentasi dapat terbuang.

Usai demonstrasi pembuatan produk, pemaparan ditutup oleh Azlina Nur Safitri (Administrasi Bisnis) dengan penjelasan terkait strategi pemasaran produk Eco-Enzyme yang nyatanya berdaya jual tinggi dan dapat dijadikan inspirasi peluang bisnis bagi warga Desa Newung.

Selama kegiatan berlangsung, respons positif diberikan oleh anggota PKK Desa Newung melalui sesi tanya jawab interaktif. Antusiasme yang tinggi juga ditunjukkan melalui rasa penasaran para peserta untuk melihat lebih dekat proses pembuatan produk yang sedang didemonstrasikan. 

Oleh karena itu, dengan adanya program ini, diharapkan warga Desa Newung terdorong untuk melakukan pemanfaatan sampah organik sebagai bentuk pengurangan tumpukan sampah organik di sektor rumah tangga, salah satunya membuat Eco-Enzyme yang bermanfaat bagi lingkungan serta dapat dijadikan peluang usaha.

 

Penulis: Fitria Umi Fauziyah (Mahasiswa Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik)

Editor: Ayu Nisa’Usholihah, Hesti Dwi Arini 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top