Penundaan MSIB Batch 7: Mahasiswa Menunggu Secercah Harapan di Tengah Ketidakpastian

Jadwal MSIB Batch 7 (Sumber: Tangkapan layar YouTube Ditjen Diktiristek)

 

Peristiwa – Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan salah satu program dari Kampus Merdeka, yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia. Tahun ini, program MSIB telah sampai pada batch 7, tetapi belum ada kejelasan yang pasti mengenai penundaan program tersebut. 

 

Para mahasiswa yang telah mendaftar masih menunggu kepastian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta mitra MSIB yang didaftarkan karena timeline pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

 

Jadwal seleksi dan offering mahasiswa oleh mitra MSIB semestinya berlangsung pada 13 Juni-12 Juli 2024. Namun, program ini belum dimulai hingga saat ini. Dalam akun website Kampus Merdeka

(kampusmerdeka.kemdikbud.go.id) peserta, terdapat pemberitahuan bahwa batas waktu pengumuman yang seharusnya pada akhir Juli 2024 telah diundur menjadi 31 Agustus 2024. 

 

Menurut helpdesk MSIB, saat ini pihak mereka sedang fokus pada penyelesaian dokumen administrasi untuk MSIB angkatan 6 dan meyakinkan bahwa MSIB angkatan 7 akan tetap dilaksanakan.

 

Situasi ini menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian bagi para peserta, yang kini tidak tahu langkah apa yang harus diambil pada semester ganjil mendatang. Penundaan ini mengganggu perencanaan jadwal akademik dan membuat mereka sulit untuk menyusun rencana studi serta kegiatan lainnya secara efektif.

 

Pihak MSIB harus menyadari bahwa jika program ini ditunda, banyak universitas, khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yang akan memulai perkuliahan semester ganjil pada Agustus mendatang. Artinya, sebagian besar pendaftar sudah mulai mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) sebagai bagian dari administrasi perkuliahan.

 

Apabila nantinya jadwal pelaksanaan MSIB tidak sesuai dengan kalender akademik, ada kekhawatiran bahwa peserta akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan konversi Satuan

Kredit Semester (SKS) dari kampus terkait. Hal ini dapat mengakibatkan peserta terpaksa harus menunda kelulusan atau mengambil beban studi tambahan untuk memenuhi persyaratan akademik.

 

Selain itu, peserta yang sudah memasuki semester akhir dan berencana mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau aktivitas lainnya akan menghadapi kesulitan dalam menentukan pilihan antara melanjutkan kegiatan tersebut atau menunggu hasil MSIB.

 

Kebijakan setiap kampus terkait program ini yang berbeda-beda semakin memperumit situasi sehingga peserta harus mempertimbangkan dengan cermat langkah yang akan diambil.

 

Kesulitan akses database oleh pihak mitra juga menghambat proses offering dan menyebabkan mitra magang kesulitan memberikan kesempatan magang mandiri secara adil kepada peserta yang telah melamar. Mitra magang juga merasa dirugikan karena ada risiko terhadap reputasi mereka akibat penundaan ini.

 

Sangat penting bagi pihak MSIB untuk memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai alasan penundaan serta estimasi waktu pengumuman hasil. Komunikasi yang terbuka akan sangat membantu mengurangi ketidakpastian dan kecemasan peserta.

 

Penundaan tanpa kejelasan dapat merusak reputasi MSIB sebagai program yang profesional dan terorganisir. Ketika peserta tidak mendapatkan informasi yang memadai tentang alasan di balik penundaan dan tidak ada estimasi waktu yang pasti untuk pengumuman hasil, kepercayaan mereka terhadap program ini akan berkurang. 

 

Hal ini tidak hanya berdampak pada peserta saat ini, tetapi juga bisa mengurangi minat calon peserta di masa depan yang mungkin ragu untuk bergabung dengan program yang terlihat kurang transparan dan tidak terstruktur dengan baik. Ketidakpastian seperti ini dapat memicu keraguan tentang kredibilitas dan kemampuan manajemen program MSIB.

 

Para mahasiswa sangat berharap pihak MSIB segera memberikan kepastian dan informasi yang jelas mengenai pengumuman hasil. Transparansi dari pihak MSIB sangat diperlukan untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan bahwa peserta dapat membuat keputusan yang tepat.

 

Penulis: Verheina Jasmine Shakatax

Editor: Nuzulul Magfiroh, Hesti Dwi Arini 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top