Pentaskan Pagelaran Seni, Tim KKN Undip Ajak Generasi Muda untuk Menikmati Budaya Daerah

(Sumber: Dokumentasi Tim KKN Undip)

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Undip bersama dengan Warga Jurang Blimbing dan Ikatan Kawula Muda (IKADA) sukses menyelenggarakan Pagelaran Kesenian pada Sabtu, (1/10) di Balai Desa RW 04, Desa Jurang Blimbing, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang . Pagelaran seni ini merupakan salah satu puncak rangkaian acara dari program KKN Undip di Desa Jurang Blimbing. 

Berangkat dari minimnya pengetahuan masyarakat mengenai kesenian lokal dan eksistensi paguyuban seni yang meredup, mahasiswa KKN pun tergerak untuk memperkenalkan budaya daerah, khususnya kesenian yang ada di Jawa Tengah dengan menyelenggarakan pagelaran seni yang bertajuk “Bramantya Layana Budaya” atau semangat untuk melestarikan budaya. Hal tersebut diungkapkan oleh  Koordinator Desa dan Ketua Panitia Pagelaran Seni Muhammad Azizi. 

“Masih banyak mahasiswa yang nggak tahu kalau di Jurang Blimbing itu adalah desa seni dan budaya, desa tematik. Jadi kan teman-teman pasti tahunya yaudah Jurbel, Jurbel aja gitu. Mau memperkenalkan desa ini juga sih,” ungkapnya ketika dimintai keterangan oleh Awak Manunggal pada Sabtu (1/10). 

Selaras dengan tema yang mereka ambil, yakni Memberdayakan Paguyuban Seni Jurang Blimbing, Tim KKN Undip memilih untuk menampilkan beberapa pertunjukan seni khas Jawa Tengah yang telah menjadi simbol dari Desa Jurang Blimbing, seperti Seni Karawitan Budi Laras, Seni Ketoprak Sri Mulyo, dan Seni Kuda Lumping Turonggo Tunggak Budaya. 

Tidak hanya para profesional yang tampil, para siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) turut memeriahkan panggung pagelaran seni dengan menampilkan tarian daerah yang mereka pelajari bersama dengan mahasiswa KKN Undip. 

Selain pertunjukan seni, rangkaian kegiatan ini seharusnya dilengkapi dengan stand expo UMKM. Keterbatasan waktu, lahan, hingga pelaku UMKM memaksa stand expo ini dipotong dari rangkaian acara utama. 

“Kendala yang udah mepet, terus juga tembus di salah satu UMKM, tapi harus mengundang seluruh UMKM yang ada. Dari sana minta kita punya tempat yang lebih memadai, kita nggak bisa ngasih itu, jadi nggak bisa terlaksana,” terang Azizi.

Azizi juga menilai bahwa peran pemerintah seakan tak kasat mata. Meskipun dikenal sebagai desa seni dan budaya, nyatanya andil pemerintah dalam membantu melestarikan dan menjaga kesenian lokal masyarakat Jurang Blimbing masih nol. Bantuan yang disalurkan oleh pemerintah bisa dikatakan sangat minim, bahkan tidak ada. 

“Ini desa tematik, desa tematik itu sebenernya binaan kelurahan berarti kan secara tidak langsung binaan Pemerintah Kota, tapi sampai sekarang KKN mau selesai, kita masih belum dibantu sama pemerintah. Mungkin disini juga jadi ajang sih, karena tadi ada undangan yang hadir dari kepala Dinas, mungkin bisa jadi masukan juga buat Pemerintah Kota Semarang,” imbuhnya. 

 

Reporter : Fahrina Alya Purnomo, Rafika Immanuela 

Penulis : Fahrina Alya Purnomo

Editor : Malahayati Damayanti F

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top