Orygin FISIP 2025: Semangat Mahasiswa Baru di Fakultas Jingga

Parade Jurusan Program Studi Hubungan Internasional di Orygin FISIP 2025 Jumat (22/8) (Sumber: Manunggal)

Warta Utama – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada Selasa (19/8) dan Pendidikan Karakter (Pendikar) pada Rabu (20/8) hingga Jumat (22/8). Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di Gedung FISIP Undip dan dilanjutkan dengan kegiatan Orange Youth Inauguration (Orygin) pada Jumat (22/8). Sebanyak 1.555 mahasiswa baru FISIP Undip dari berbagai program studi (prodi), yakni Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan, Hubungan Internasional, Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis mengikuti rangkaian kegiatan tersebut. 

Steering Committee PKKMB dan Pendikar FISIP Undip 2025, Augi Rahadian Nugroho menyampaikan bahwa persiapan gladi kotor dan gladi bersih PKKMB dan Pendikar dilaksanakan pada Minggu (17/8). Gladi tersebut dilakukan dengan mengadakan simulasi mobilisasi mahasiswa baru, mulai dari kedatangan mereka hingga pelaksanaan PKKMB dan Pendikar. Augi juga mengungkapkan bahwa persiapan dan acara di hari-H berjalan dengan lancar sesuai rundown yang telah disusun sedemikian rupa.

“Alhamdulillah berjalan dengan lancar sesuai rundown-nya, tidak terjadi kemunduran waktu,” ungkap Augi saat diwawancarai Awak Manunggal pada Selasa (19/8).

Begitu pula dengan Orygin, acara penutup dari rangkaian PKKMB dan Pendikar FISIP Undip tersebut dipersiapkan dengan sedemikian rupa. Pada awalnya, sebutan untuk acara puncak penyambutan maba FISIP Undip adalah Orientasi Dipo Muda (ODM) FISIP Undip. Namun, terdapat aturan baru untuk mengganti nama ODM di setiap fakultas di Undip dengan pilihan nama dari masing-masing fakultas. Akhirnya, Orygin dipilih sebagai pengganti ODM FISIP Undip dari tahun-tahun sebelumnya. Project Officer (PO) Orygin FISIP Undip 2025, Muhammad Akbar Raditya mengatakan bahwa persiapan Orygin sudah dilakukan sejak semester genap sebelumnya, tepatnya pada Juni dan Agustus 2025 awal.

“Itu sudah mulai dialokasikan sejak Agustus tanggal 10, panitia sudah mulai diarahkan kembali ke Tembalang,” jelas Akbar.

Gaungan Jargon dan Menjaga Semangat Maba di Fakultas Orange

Selama rangkaian kegiatan, panitia berusaha untuk menjaga semangat mahasiswa baru  agar kegiatan berjalan dengan seru dan tidak membosankan. Strategi untuk menjaga semangat maba ternyata sudah mulai dilakukan sejak rekrutmen panitia PKKMB dan Pendikar dengan cara melihat apa yang akan dilakukan para calon panitia dalam menjaga semangat maba selama kegiatan saat proses seleksi. Augi juga menjelaskan bahwa setiap panitia diminta untuk selalu menjaga kesehatan mereka secara fisik maupun mental untuk memberikan energi positif kepada para maba.

“Jadi sudah dipastikan teman-teman panitia ini sudah terfiltrasi dengan panitia-panitia yang sekiranya mau mendaftar sebagai panitia dan sudah dilihat bagaimana cara mereka menjaga semangat mahasiswa baru,”  jelas Augi.

Begitu pula selama kegiatan berlangsung, panitia beserta para ketua himpunan mahasiswa program studi (HMPS) turut memantik semangat para maba yang hadir melalui jargon-jargon tiap prodi mereka.

“Semangatnya itu dipantik lewat jargon dari masing-masing jurusan, dari Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik, Ilmu Pemerintahan, maupun Administrasi Bisnis itu semuanya terakomodasi dengan baik dengan jargonnya masing-masing,” tambah Augi.

Sesi-sesi yang Berkesan di Hati

Para mahasiswa baru disuguhkan dengan berbagai materi pada saat pelaksanaan PKKMB dan Pendikar. Materi-materi tersebut antara lain, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara; Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia (red, FISIP Undip); dan Budaya, Etika dan Norma-norma Kehidupan Kampus. Beberapa dari mereka mengaku puas dengan cara pemateri membawakan materi saat berada di dalam ruang kelas. Salah satu mahasiswa baru Prodi Ilmu Pemerintahan, Yuniz Madania Syahidanty mengaku senang saat mengikuti sesi materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara yang dibawakan oleh Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan, Dr. Laila Kholid Al Firdaus, S.IP., M.P.P. Bagi Yuniz, sesi tersebut merupakan sesi yang paling berkesan selama PKKMB.

“Jujur tadi pas awal dengan.. kalau ga salah pengisinya itu Ibu Laila karena dia itu bahas tentang feminisme, terus habis itu juga bahas terorisme gitu,” ujar Yuniz saat diwawancarai Awak Manunggal pada Selasa (19/8).

Hal yang berkesan juga dirasakan mahasiswa baru Prodi Ilmu Pemerintahan lainnya, Muhammad Gabriel. Meskipun pada awalnya dirinya merasa takut untuk mengikuti PKKMB, Gabriel merasa lebih baik ketika bertemu dengan teman-teman barunya dari prodi yang sama, di antaranya: Muhammad Akbar Misbakhul Aji yang selanjutnya akan dipanggil Misbakhul, Bagus Lukito Wicaksono, dan Fauzan Okta Ramdhani.

“Awalnya agak takut sih, Kak. Jujur karena masih di tahap adaptasi dengan lingkungan juga, terus alhamdulillah bertemu dengan tiga teman ini sih, jadi bisa lebih baiklah,” ungkap Gabriel.

Fauzan juga mengaku senang saat bertemu dengan ketiga teman barunya tersebut. Meskipun merasa lelah selama mengikuti PKKMB, Fauzan mengatakan bahwa rasa lelahnya tersebut terbayar dengan serunya kegiatan yang mereka jalani.

“Yang pertama pasti senang, seru dan bertemu teman-teman baru. Terus mungkin kalau capek ada, tapi ya selebihnya seru sih, Kak,” kata Fauzan.

Tidak hanya soal materi yang diberikan, kesan juga disampaikan untuk panitia yang mendampingi mahasiswa baru selama PKKMB. Salah satu mahasiswa baru Prodi Hubungan Internasional, Sarareza Pelita Dewa Samani. Sarareza mengapresiasi panitia dan berterima kasih karena telah bekerja keras untuk mendampingi mahasiswa baru selama kegiatan berlangsung.

“Kesan aku, bersyukur banget. Terima kasih juga untuk  all of panitia yang sudah kerja sampai hari ini. Just wanna say, keep the spirit up sampai ODM nanti karena we’re looking to your, all of your smiles today,” ucap Sarareza. 

Kendala, Simpang Siur, dan Perubahan Informasi

Di balik keseruan PKKMB, Pendikar, dan Orygin, beberapa kendala kerap dialami panitia sebelum maupun saat berlangsungnya kegiatan. Augi mengungkapkan bahwa sebelum upacara pembukaan dimulai, tepatnya pada pagi hari saat kedatangan maba terjadi sedikit penumpukan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya mahasiswa baru  yang masih bingung mencari letak titik kumpul masing-masing prodi mereka.

“Mungkin untuk PKKMB dan Pendikar tahun ini mobilisasinya akan terus dipantau sejak dari upacara hingga nantinya berhenti di hari Pendikar maupun di inaugurasi,” kata Augi.

Akbar mengatakan bahwa pelaksanaan Orygin yang juga berada di bawah naungan Dekanat FISIP Undip mengharuskan panitia mengurus perizinan kepada pihak tersebut. Namun, terkadang perizinan yang rumit dan pihak dekanat yang sulit untuk dijumpai, serta perubahan mendadak terkait rundown acara menjadi kendala panitia selama mempersiapkan Orygin. 

“Dekanat yang susah ditemui dan perizinan yang ribet itu jadi susah banget dan kita ada rundown seminggu lagi itu harus diubah lagi. Jadi itu kendala-kendala, satu pastinya pihak dekanat,” tutur Akbar.

Terdapat hal unik yang terjadi saat berlangsungnya PKKMB, di mana pada sekitar pukul 11.15 Waktu Indonesia Barat (WIB) terjadi hujan yang sangat deras. Akbar Misbakhul menyampaikan bahwa PKKMB sudah memenuhi ekspektasinya. Hanya saja, dirinya menyayangkan ia dan teman-temannya tidak bisa berkeliling area FISIP karena hujan deras tersebut.

Cuma ada sedikit yang.. sayangnya hujan, jadi ga bisa keliling ke mana-mana,” ungkap Misbakhul.

Meskipun hujan deras, Sarareza menyampaikan apresiasinya kepada panitia dan fasilitator yang tetap bertugas dengan baik untuk mengarahkan para mahasiswa baru melakukan aktivitas selama kegiatan berlangsung.

“Walaupun hujan, tetap banget dibantu untuk nemenin wudhu, dan tetap ngarahin. Jadi, everyone is doing their optimal work,” kata Sarareza.

Salah satu mahasiswa baru Prodi Ilmu Komunikasi, Ari (red, bukan nama asli) memberikan tanggapan mengenai persiapan panitia ketika mendampingi mahasiswa baru selama Pendikar. Menurutnya, panitia sudah mempersiapkan Pendikar secara optimal dan tidak ada kesalahan yang fatal.

“Tapi kalau diingat, soal hari-H sampai sekarang saat acara berlangsung tidak pernah ada masalah,” tutur Ari.

Meskipun demikian, Ari mengaku bahwa masih terdapat informasi yang simpang siur mengenai penugasan yang harus dikerjakan. Ari menjelaskan bahwa dirinya dan beberapa temannya sempat kebingungan untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, seperti menggunakan twibbon dan mengunggah video branding diri.

“Tapi mungkin pendapat saya ada komunikasi dari penyampaian tugas. Jadi, penyampaian tugas dari universitas yang mungkin jadi simpang siur, apakah seharusnya dikerjakan atau tidak di jurusan Ilmu Komunikasi, seperti itu, sih,” ungkap Ari.

Ia juga menceritakan bahwa terdapat tugas yang pada awalnya diberitahukan untuk tidak perlu dikerjakan. Namun, tiba-tiba tugas tersebut diberitahukan untuk dikerjakan.

“Tapi setelah ditanya lagi.. jebret! Di-share, kalau misalnya disuruh ngerjain. Tapi itu tuh mengerjakannya jadi telat. Bisa dibilang tujuh jam sebelum tugas itu dikumpul,” ungkap Ari.

Selain penugasan, terdapat informasi yang mendadak berubah mengenai izin untuk membawa kendaraan pribadi. Yuniz menjelaskan bahwa pada awalnya mahasiswa baru  diizinkan untuk membawa motor. Namun, informasi tersebut berubah pada malam hari sebelum pelaksanaan PKKMB dan akhirnya maba tidak diperkenankan untuk membawa motor saat menuju ke lokasi. 

Kemarin itu katanya boleh bawa motor, terus habis itu malamnya bilang gak boleh. Jadi kita agak panik cari antar jemput (anjem), terus akhirnya kita pakai ojek online,ucap Yuniz.

Peraturan tersebut juga membuat Bagus tidak membawa kendaraan pribadinya. Ia berangkat menumpang dengan temannya yang merupakan maba Fakultas Hukum (FH) Undip mengendarai motor.

Kalau dari FISIP sendiri, aku tanya sama teman aku katanya gak boleh, tapi karena teman aku anak FH, FH kan boleh, jadi aku berangkat bareng sama teman aku anak FH naik motor,” ujar Bagus. 

Fasilitas Fakultas dan Konsumsi yang Lezat

Selama PKKMB, mahasiswa baru diperkenalkan dan diperlihatkan dengan berbagai fasilitas kampus, seperti gedung, tempat parkir, ruangan kelas, toilet, lift, kantin, tempat ibadah, Co-Working Space dan lainnya. Misbakhul memuji fasilitas yang diperkenalkan dan menilai sarana prasarana yang disediakan di FISIP Undip sudah sangat baik.

“Sangat mantap sekali dan menurut saya itu fasilitasnya dari segi untuk pendidikan, terus sarana prasarananya sangat baik sekali. Kemudian juga untuk parkiran mobil, motor, kendaraan dan sebagainya itu sangat memadai,” jawab  Misbakhul.

Begitu pula Sarareza, dirinya memberikan tanggapan positif mengenai Co-Working Space yang terletak di depan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) FISIP Undip. Menurutnya, Co-Working Space dapat menjadi tempat yang bagus untuk mengerjakan tugas nantinya.

“Aku sebagai anak rantau ga mungkin setiap hari keluar bayar 20 ribu, jadi Co-Working Space itu pilihan yang tepat banget buat ngerjain tugas,” ujar Sarareza.

Bukan hanya soal fasilitas, hal menarik lainnya juga hadir dari konsumsi yang disediakan untuk para maba. FISIP Undip memang menjadi salah satu fakultas yang menyediakan konsumsi dengan merek-merek terkenal, seperti Hoka Bento, Yoshinoya, dan Richeese serta snack sebagai pengganjal perut. Tidak heran, banyak mahasiswa baru yang memuji konsumsi yang dibagikan karena rasanya yang sangat enak.

“Konsumsinya sangat mantap!” puji Misbakhul.

Begitu pula dengan salah satu mahasiswa baru Prodi Administrasi Bisnis, Dino El Pasa Robin juga menanggapi secara positif soal konsumsi yang diberikan.

“Soal konsumsi hari ini mantap sekali. Hari ini dapat Hoka Bento, snack dari pagi, jadi ada ganjalan dari pagi,” kata Dino saat diwawancarai Awak Manunggal ketika Orygin berlangsung pada Jumat (22/8).

Kemeriahan Orygin Sambut Maba di Fakultas Orange.

Orygin menjadi rangkaian terakhir penyambutan maba di FISIP Undip yang dilaksanakan di depan area Gedung A FISIP Undip. Akbar menjelaskan bahwa tahun ini Orygin mengangkat tema “Satriya Lelana: Selaraskan Jiwa, Satukan Asa”. Tema tersebut sebagai ajakan kepada para maba untuk menempuh proses pencarian jati diri yang melahirkan nilai adaptif, kreatif, progresif, integritas dan konsistensi.

“Kita memilih tema ini karena tema ini merangkum konsep jati diri agar maba tidak tersesat dan memiliki tujuan yang ingin digapai dan juga memiliki fondasi dasar yang kokoh dan kuat,” terang Akbar.

Orygin 2025 juga memiliki maskot yang terinspirasi dari tokoh pewayangan bernama Sakral.  Sakral sendiri merupakan singkatan dari Satriya Kritis, Aktif, Relasional, Adaptif dan Lelana. Rencananya, panitia mencoba untuk menghadirkan maskot menggunakan jasa badut. Namun, panitia mempertimbangkan sulitnya menjangkau vendor yang akhirnya membuat mereka hanya menghadirkan standing mascot

“Kita awalnya mau mencoba dengan menggunakan maskot seperti badut-badut itu. Cuman karena memang menimbang vendornya yang susah, jadi kita alokasikan hanya untuk standing mascot,” ungkap Akbar.

Orygin berlangsung dengan meriah. Mahasiswa baru memulai mobilisasi dari kelas menuju ke depan Gedung A FISIP pada pukul 09.00 WIB, dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan Warna Warni Lingkungan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan berfoto bersama sambil membawa pot bunga yang disediakan oleh FISIP Undip. Kemudian, pot bunga tersebut diletakkan secara bergantian. Pada sekitar pukul 10.00 WIB, Orygin dimulai dengan sambutan dari Master of Ceremony (MC), penampilan dari Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Tari Tradisional FISIP, Sakutala Band, dan berbagai kata sambutan, yaitu dari PO Akbar, Dekan FISIP Undip, Dr. Drs, Teguh Yuwono, dan Ketua IKA FISIP Undip, Yogi Arief Nugraha. Tidak hanya kata sambutan, Yogi juga turut mengisi acara dalam talk show Jejak Inspirasi. Tidak hanya itu, pada Orygin kali ini juga dilakukan penyerahan Beasiswa Ikatan Alumni (IKA) FISIP Undip secara simbolis kepada awardee.

Selain itu, mahasiswa baru juga menampilkan mahakarya dengan tema yang berbeda-beda setiap prodinya. Penampilan tersebut dilanjutkan dengan orasi ketua HMPS dan dilanjutkan dengan parade jurusan yang diramaikan oleh mahasiswa angkatan 2023 dan 2024 untuk menyambut maba. Parade tersebut dilakukan dengan menyanyikan yel-yel sambil menari membawakan bendera HMPS masing-masing prodi. Sebelum mengakhiri kegiatan Orygin, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP 2025, Muhammad Daffa Alfirrosy dan Ketua Senat FISIP 2025, Anang Abhi pun turut membawakan orasi Jiwa Bangsa.

Fakta Unik: Ulang Tahun Dekan FISIP Undip

Uniknya, hari pelaksanaan Orygin bertepatan dengan hari ulang tahun Dr. Drs. Teguh. Ia diberikan sebuah kejutan setelah menyampaikan kata sambutannya pada pembukaan Orygin. Lagu Selamat Ulang Tahun oleh Jamrud diputarkan dan dilanjutkan dengan pemberian tumpeng dari Yogi untuk Dr. Drs. Teguh. Tumpeng tersebut kemudian dipotong dan dibagikan kepada para wakil dekan, Yogi, Daffa, Anang, dan perwakilan mahasiswa baru dari setiap prodi. 

Dentuman Demas FISIP Bergema

Orygin diakhiri dengan parade fakultas dari Dewan Mahasiswa Supporter (Demas) FISIP  dengan suasana yang meriah. Terdapat beberapa anggota Demas FISIP yang mengelilingi bundaran depan FISIP dengan truk pick-up sembari menyuarakan yel-yel FISIP Undip sembari menyalakan flare berwarna jingga dan mengibarkan bendera Demas FISIP. Meskipun parade Demas FISIP menjadi penutup dari keseluruhan rangkaian Orygin, maba masih bersemangat dan antusias menyambut kehadiran Demas FISIP.  Dino bahkan mengaku masih sanggup untuk mengikuti ODM se-Undip dan mengikuti pembelajaran hari pertama keesokan harinya. 

“Sanggup, masih sanggup,” jawab Dino dengan yakin.

Setelah mengikuti parade Demas FISIP, sebagian besar mahasiswa baru masih bergabung terlebih dahulu ke barisan jurusan masing-masing untuk berfoto bersama dan melakukan perpisahan dengan HMPS dan fasilitator dari prodi mereka masing-masing.

Reporter: Haninditya Tribuana Wirasanti, Nazwa Ramadhani, Salwa Hunafa

Penulis: Haninditya Tribuana Wirasanti, Nazwa Ramadhani, Salwa Hunafa

Editor: Nuzulul Magfiroh, Nurjannah

Scroll to Top