Lepas Ribuan Mahasiswa KKN: Langkah Nyata Undip untuk Pemberdayaan di Jawa Tengah!

Pemberangkatan Mahasiswa KKN Undip Tim II Tahun Akademik 2023/2024 Secara Simbolis oleh Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si pada Selasa, (9/7). (Sumber: Manunggal)

 

Warta Utama – Universitas Diponegoro (Undip) kembali mengirimkan ribuan mahasiswa untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun Akademik 2023/2024. Dengan jumlah peserta mencapai 7.254 mahasiswa, pelaksanaan upacara pemberangkatan KKN dilaksanakan di Stadion Undip pada Selasa (9/7), dimulai pada pukul 07.00 WIB hingga selesai.

Acara tersebut berlangsung meriah. Sebelum upacara dimulai, suasana stadion dipenuhi dengan kegembiraan berkat berbagai penampilan seni dari perwakilan mahasiswa KKN Undip Tim II. Acara dimulai dengan persembahan tari tradisional, dilanjutkan dengan vokal grup, dan flashmob di akhir penampilan.

Selain itu, acara ini juga menarik perhatian karena jumlah peserta yang membludak sehingga sebagian mahasiswa terpaksa duduk di tribun akibat kapasitas yang melebihi jumlah kursi. Kendati demikian, semangat dan antusiasme para peserta sangat tinggi.

Kurniawan Teguh Martono, S.T., M.T., selaku Kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Undip, dalam laporannya menyampaikan bahwa KKN kali ini akan dilaksanakan di Jawa Tengah yang tersebar dalam 82 kecamatan pada 12 kabupaten/kota, yakni Kab. Pemalang, Kab. Pekalongan,  Kab. Batang, Kab. Temanggung, Kab. Magelang, Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Kab. Sukoharjo, Kab. Sragen, Kab. Karanganyar, Kab. Wonogiri, dan Kota Surakarta.

Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat secara Inklusif melalui Potensi Unggulan”, hal ini sejalan dengan program Undip untuk menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Tengah.

“Program yang akan dilaksanakan pada KKN adalah  percepatan penurunan stunting di 30 desa yang tersebar di seluruh kabupaten, kesehatan ibu dan anak di 6 kabupaten, pemberdayaan anak tidak sekolah, serta pemetaan pengelolaan lokasi wilayah untuk mendukung pemberdayaan masyarakat,” terang Teguh. 

Untuk mendukung program kerja (proker) tersebut, diterjunkan sebanyak 245 dosen yang berasal dari 11 fakultas dan 1 Sekolah Vokasi (SV) sebagai dosen pendamping. Pada KKN kali ini, beberapa instansi juga menjadi mitra, di antaranya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Jawa Tengah serta United Nations Children’s Fund (UNICEF). 

Selain program tersebut, Teguh menekankan bahwa KKN ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan non-teknis mahasiswa, seperti pemecahan masalah, berbicara di depan umum, kerja tim, dan kepemimpinan. Dengan demikian, ia berharap bahwa mahasiswa dapat memberikan dampak, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Pelaksanaan KKN ini berlangsung dari 9 Juli hingga 21 Agustus 2024, dengan ketentuan mahasiswa dilarang membawa kendaraan bermotor di lokasi KKN untuk meminimalisir risiko kecelakaan. 

“Pada pelaksanaan KKN ini, terdapat asuransi yang digunakan untuk melindungi mahasiswa selama kegiatan,” tambah Teguh.

Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., dalam sambutannya memberikan motivasi yang penuh semangat kepada para mahasiswa KKN. Ia mengapresiasi prestasi yang telah diraih oleh P2KKN dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip yang berhasil menjadi juara 1 dalam program implementasi peduli stunting nasional 2024.

“Oleh karena itu, KKN Tim II 2024 mudah-mudahan juga ada legacy yang bisa didapatkan. Tidak sekadar berangkat KKN, tetapi juga ada sesuatu yang bisa dikenang oleh masyarakat luas,” ujar Prof. Nomo.

Selain itu, Prof. Nomo juga mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya sikap sosial dan adaptif selama menjalani KKN. Mengutip Jack Ma, ia menekankan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan memperhatikan masalah sosial di sekitar dan menjadi bagian dari solusi, serta tidak pernah mengeluh tentang apapun. 

“Bukan yang paling kuat, bukan yang paling pintar yang bisa hidup berkelanjutan, tetapi yang paling adaptif. Ini juga poin penting bagi teman-teman mahasiswa nanti di tempat baru, ikutilah norma dan kebiasaan lokal yang baik dan jangan mengubahnya,” tegas Prof. Nomo.

Prof. Nomo berharap agar seluruh mahasiswa KKN Tim II Tahun 2024 dapat menjalankan tugas mereka dengan baik, meninggalkan kesan positif di masyarakat, serta kembali dengan selamat dan membawa manfaat bagi masyarakat yang mereka kunjungi.

“Mudah-mudahan kita tidak menjadi persona non grata, 7.254 orang adalah jumlah besar. Semoga semuanya sehat, selamat, tidak ada halangan apa pun,” pungkas Prof. Nomo dalam sambutannya. 

Syabila Andina mahasiswa Program Studi  (Prodi) Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), akan menjalani KKN di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dalam persiapannya, Syabila mengungkapkan bahwa mereka telah mengikuti pembekalan KKN dari fakultas dan universitas. 

Sebelum hari pemberangkatan, Syabila dan tim telah melakukan pertemuan untuk bonding dan merencanakan proker, termasuk survei lokasi. Salah satu proker utama mereka adalah mengembangkan potensi Desa Wirun sebagai desa wisata.

“Kebetulan di Desa Wirun itu pusatnya Kecamatan Mojolaban, salah satu potensi yang kami temukan adalah untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Jadi, proker kami akan fokus pada pengembangan desa wisata ini,” jelas Syabila.

Meskipun antusias, Syabila juga mengakui adanya tantangan, terutama dalam mengelola anggaran karena pengeluaran selama KKN sangat banyak, baik untuk kebutuhan individu maupun kelompok.

“Karena pengeluaran di KKN itu banyak banget, jadi kita mengatur anggaran kelompok sedemikian rupa agar tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak penting, “ ungkap Syabila. 

Sementara itu, Mahendra mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, akan menjalani KKN di Desa Gunungpayung, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. Dalam persiapannya, Mahendra menekankan pentingnya persiapan mental, fisik, dan materi. Proker mereka akan fokus pada pengembangan  Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis agribisnis kopi yang merupakan potensi utama di desanya.

“Karena di Temanggung sendiri, termasuk di desa saya, potensinya kopi, lebih ke agribisnis, jadi kita akan fokus pada UMKM yang kemungkinan sudah bermitra di sana.  Kita akan mengembangkan potensi itu dan mengatasi kendalanya,” tutur Mahendra.

Dalam pungkasannya, Mahendra berharap agar teman-temannya dapat menjalankan tugas dengan lancar, selamat, dan sehat. Ia juga berharap bahwa proker mereka tidak hanya meninggalkan kenangan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

“Semoga kita bisa membuktikan bahwa Undip bisa berkolaborasi, berkontribusi, dan berpartisipasi,” tutup Mahendra.

 

Dokumentasi :

Reporter: M. Irham Maolana, Hildha Muhammad Tahir, Khoridatun Nayyiroh

Penulis: M. Irham Maolana

Editor: Nuzulul Magfiroh, Ayu Nisa’Usholihah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top