Kontroversi Mahasiswa Undip: Penyalahgunaan KIP-K Jadi Sorotan Publik

Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) (Sumber: majalahaula.id)

 

Peristiwa – Pada Senin (29/4), salah satu unggahan X akun @undipmenfess menjadi sorotan massa lantaran mengungkap sosok beauty influencer penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip).

Hal tersebut lantas membuat identitas dan kehidupan online mahasiswi tersebut menjadi sorotan publik, lantaran ia membangun citra sebagai beauty influencer di beberapa media sosial dengan jumlah pengikut mencapai ratusan ribu. Pasalnya, ia sering menampilkan gaya hidup glamor dengan kepemilikan barang mewah. Hal ini pun sontak memicu kontroversi di kalangan publik.

Pemilik akun dengan nickname “Ija” tersebut sempat berargumen bahwa ia bekerja untuk melunasi hutang orang tuanya. Statement tersebut menjadi kontroversi di kalangan publik, lantaran ia dapat membeli barang tersier yang mewah dengan asumsi pendapatan atas hasil kerja sebagai influencer sudah stabil. Lantas, mengapa tidak mengundurkan diri sebagai penerima KIP-K?

Berawal dari kasus viral tersebut, dalam waktu berdekatan muncul unggahan menfess lain yang membocorkan akun Instagram beberapa mahasiswa Undip yang berstatus sebagai penerima KIP-K dengan feeds dan sorotan yang menampilkan gaya hidup hedonisme.

Hal tersebut diungkap kepada publik karena bercermin dari kasus serupa sebelumnya yang akhirnya dapat memberikan efek jera dalam bentuk sanksi sosial. Atas paksaan warganet, sang pelaku akhirnya mengundurkan diri sebagai penerima KIP-K.

Nama-nama yang terpampang dalam unggahan menfess tersebut beberapa di antaranya memberikan klarifikasi melalui media sosial, sementara yang lainnya lebih memilih bungkam dan menghapus unggahan-unggahan di media sosial mereka serta menguncinya.

Unggahan menfess terkait penerima KIP-K salah sasaran mendapat engagement tinggi dari publik dalam beberapa hari. Akun anonim di balik menfess tersebut terus mengirimkan screenshots akun Instagram mahasiswa Undip dengan bukti terlampir bahwa nama pelaku terdaftar sebagai penerima KIP-K, tetapi gaya hidup mereka justru berbanding terbalik.

Setelah banyak kasus mencuat ke publik, kemudian muncul seorang anonim yang membuat akun Instagram dengan username @undipkorup. Akun tersebut berisi daftar nama mahasiswa penerima KIP-K beserta bukti-bukti terlampir yang di-submit melalui direct message (DM) Instagram.

Pihak Undip pun turun tangan atas huru-hara penerima KIP-K salah sasaran yang menjadi perbincangan publik.

“Sudah dilakukan tindak lanjut berupa pemanggilan dan survei ke tempat tinggal penerima yang diduga menerima KIP-K,” tutur Utami Setyowati, S.S., M.I.Kom, Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip.

Dari banyaknya nama mahasiswa yang diduga melakukan penyalahgunaan dana dan data KIP-K, pihak Undip baru melakukan pemeriksaan kepada CMJ, mahasiswa Program Studi (Prodi) Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) 2021.

CMJ sendiri telah membuat klarifikasi bahwa ia mengundurkan diri sebagai penerima KIP-K melalui surat pernyataan yang ditujukan kepada bagian Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip, lantaran ia berkuliah sambil bekerja yang seharusnya dapat memanfaatkan passive income untuk membiayai kuliahnya.

Selain itu, ramainya penerima KIP-K salah sasaran ini juga memicu perdebatan luas mengenai kriteria dan mekanisme seleksi penerima KIP-K. Kasus ini menyoroti perlunya evaluasi yang lebih ketat dalam penyaluran serta pengawasan terhadap penggunaan dana publik secara tepat dan transparan.

 

Penulis: Verheina Jasmine Shakatax

Editor: Ayu Nisa’Usholihah, Hesti Dwi Arini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top