MUSIK – Siapa yang tidak kenal Tulus? Penyanyi berusia 34 tahun ini kembali sukses mendobrak rekor industri musik Indonesia. Single “Hati-Hati di Jalan” dari album terbarunya, Manusia tercatat sebagai lagu Indonesia yang telah menjejaki Top 50 Spotify Global.

Seperti pencapaian album sebelumnya, Monokrom (2016) yang juga sempat menjadi album paling banyak didengarkan selama 2021 versi Spotify Indonesia, Tulus tidak henti-hentinya membuat kejutan besar bagi penggemar musiknya dengan merilis album terbarunya di tahun 2022 yang bertajuk Manusia, pada 3 Maret lalu. Album dengan 10 lagu ini menjadi nafas baru di industri musik Indonesia setelah penantian selama 4 tahun sejak Monokrom dirilis.
Tidak seperti kebanyakan musisi lainnya yang memulai tradisi dengan merilis satu lagu kemudian diikuti dengan perilisan seluruh album, Tulus dinilai cukup berani dengan merilis satu album sekaligus setelah 4 tahun lamanya absen dalam perilisan album. Meskipun begitu, kepercayaan dirinya ini dibilang cukup berhasil dan membuahkan hasil yang manis dengan melejitnya lagu-lagu dari album terbarunya ini sesaat setelah dirilis, terutama lagu “Hati-Hati di Jalan” yang berhasil menjadi single berbahasa Indonesia pertama dalam Daily Chart Spotify Global Top 100.
Pemilihan lirik yang Tulus ambil dalam lagu ini dinilai sangat sederhana, namun tetap mengandung makna yang dalam serta mudah diterima oleh kebanyakan pendengar musik Indonesia. Seperti lagu-lagu kebanyakan miliknya yang bergenre pop dan bermain dalam zona kisah cinta, lagu ini berhasil membuat para pendengarnya merasa ikut terwakilkan oleh kedalaman liriknya yang sangat personal.
Pada bagian awal lagu pendengar akan menangkap momen proses pertemuan dan bagaimana cinta tumbuh di antara kedua manusia. Kemudian, pada bagian pertengahan pendengar dihadapkan pada suatu keadaan dimana hubungan yang dijalani tidak bisa lagi dilanjutkan, sehingga perpisahan menjadi akhir yang paling baik untuk diputuskan. Pada bagian akhir, pendengar disuguhkan dengan momen pendewasaan dalam hubungan cinta, bahwa pelepasan masa lalu dapat dilakukan dengan sebuah penerimaan bahwa tidak semua hal dapat terjadi sesuai harapan.
Tulus seakan ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi yang dapat dilakukan manusia selain saling mendoakan dan berharap akan kebaikan hidup satu dengan yang lain meskipun tidak lagi satu jalan. Sepanjang lagu pendengar akan paham bahwa lirik lagu ini menggambarkan proses manusia dalam melepaskan sesuatu yang tidak lagi bisa menjadi hak milik. Hal ini terproyeksi jelas dari pengulangan lirik “Hati-Hati di Jalan” sebagai sebuah salam perpisahan sekaligus harapan akan masa mendatang yang lebih baik dari sebelumnya.
Selain itu, lagu ini juga memberi penggambaran bagaimana proses titik terberat yang harus dilalui dalam melepaskan sesuatu. Perasaan sendirian, kebingungan, dan penolakan realita dapat tergambar dengan jelas dari pemilihan kata pada verse 2. Lagu yang mengingatkan pendengarnya dengan suasana patah hati ini berhasil membawa Tulus sekali lagi melesatkan namanya sebagai musisi yang memiliki kemampuan menciptakan lagu dengan sangat personal namun tetap relate dengan para pendengar. Rilisnya album Manusia memberi pertanda baik untuk rekor dan pencapain baru Tulus yang akan menguatkan namanya sebagai salah satu ikon musisi pop di Indonesia pada masa ini.
Penulis : Alysia Jati Mustika Ilmi
Editor: Rafika Immanuela, Christian Noven Harjadi