FEB Undip dan International Labour Organization (ILO) Bersinergi dalam Sosialisasi Kajian Layak Kerja di Sektor Perikanan

Sosialisasi Kajian Layak Kerja di Sektor Perikanan di Gedung Kewirausahaan Lantai 4 FEB Undip pada Rabu (26/6) (Sumber: Dok. Pribadi)

 

Warta Utama – Rabu (26/6), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) menggelar kegiatan Sosialisasi Kajian Layak Kerja di Sektor Perikanan dalam rangka Adaptation of Teaching Labour for Business Students yang bertempat di Gedung Kewirausahaan Lantai 4, FEB Undip.

Dalam acara tersebut, FEB Undip bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) untuk memperkenalkan kajian layak kerja di sektor perikanan. Selain itu, acara ini juga membahas program peningkatan kapasitas pengajaran tenaga kerja bagi mahasiswa bisnis di FEB Undip dan program scaling up di empat universitas di wilayah pesisir Jawa Tengah.

Acara tersebut melibatkan sekitar 70-80 peserta, dengan sebagian besar merupakan guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan kepala sekolah di Jawa Tengah. Acara ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai peluang kerja di sektor perikanan, mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki potensi besar di bidang perikanan.

Dipilihnya sektor perikanan sebagai fokus utama dalam acara tersebut dikarenakan wilayah Indonesia yang didominasi oleh laut. Namun, sangat disayangkan bahwa potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal, baik dari pemangku kepentingan di tingkat atas maupun nelayan setempat.

Pada acara tersebut, terdapat sesi Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan guru-guru dan kepala sekolah SMK, khususnya SMK yang berfokus pada sektor perikanan, serta peserta umum. Dalam FGD ini, peserta membahas permasalahan di sektor perikanan secara lebih mendalam.

Output dari FGD tersebut nantinya akan menjadi bahan pertimbangan sebelum turun ke lapangan, dengan tujuan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang relevan. Kontribusi langsung kepada para nelayan akan dilakukan dengan menjadikan mereka sebagai objek penelitian dan berinteraksi langsung untuk memahami masalah yang mereka hadapi.

Selain itu, terdapat program scaling up yang mencakup riset langsung di lapangan pada beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, dan Pati. Tujuan riset tersebut adalah untuk melihat permasalahan di lapangan dan bekerja sama dengan empat universitas di Jawa Tengah.

“Dari sana kita mungkin bisa memberi masukan kepada dinas pendidikan dan dinas ketenagakerjaan dari kabupaten/kota, serta melibatkan unsur dari nelayan dan juga stakeholder. Rencananya kegiatannya sendiri akan berlangsung dari tanggal 3 sampai 8 Juli 2024”, tutur Muhammad Revo Nadrian S.E., selaku Person in Charge (PIC) acara.

Sebelumnya, Departemen Ilmu Ekonomi (IE) FEB Undip sudah pernah bekerja sama dengan ILO. Namun, fokus pada bidang perikanan baru dilakukan kali ini. Output yang diharapkan dari kerja sama ini yaitu menghasilkan kajian-kajian yang kemudian akan dipublikasikan dan dipresentasikan secara daring kepada ILO.

Menurut Revo, permasalahan sektor perikanan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kelangkaan solar dan tingginya harga solar yang seringkali disebabkan oleh monopoli dan penyalahgunaan wewenang.

Selain tantangan-tantangan tersebut, pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan sangat ditekankan untuk menemukan solusi efektif.

“Melalui penelitian dan diskusi mendalam, diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang membantu mengatasi masalah-masalah ini,” ujarnya.

Revo juga berharap bahwa acara ini akan membuka pandangan para siswa SMK mengenai potensi besar sektor perikanan sehingga mereka akan lebih sadar dan memahami betapa pentingnya sektor perikanan yang dimiliki Indonesia.

Acara ini tidak hanya berfokus memperkenalkan potensi sektor perikanan kepada para peserta, tetapi juga membangun peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang diharapkan dapat memperkuat penelitian dan pengembangan di sektor perikanan Indonesia.

 

Reporter: Zulfa Arya Ramadhani

Penulis: Verheina Jasmine Shakatax

Editor: Ayu Nisa’Usholihah, Hesti Dwi Arini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top