Orientasi Sobat Zola dan Saka Jadi Warna dan Cerita Baru di FPP

Penampilan kelompok mahasiswa baru saat acara inaugurasi Osaka FPP 2025 pada Jumat, (22/8). (Sumber: Manunggal)

Warta Utama – Orientasi Sobat Zola dan Saka (Osaka) 2025, Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), Universitas Diponegoro (Undip) telah dilaksanakan selama empat hari, mulai dari Selasa, (19/8) hingga Jumat, (22/8). Acara tersebut dihadiri oleh 1.009 mahasiswa baru dari 4 program studi (prodi) yang berbeda. Adapun rangkaian dari kegiatan Osaka ini meliputi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Pendidikan Karakter (Pendikar), dan ditutup oleh puncak inaugurasi yang menampilkan pertunjukan beberapa kelompok mahasiswa baru secara meriah. 

Di tahun ini, Osaka melakukan perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Dimulai dari pergantian nama dari yang sebelumnya dikenal sebagai Orientasi Diponegoro Muda (ODM) FPP menjadi Osaka. Nama Osaka sendiri berasal dari maskot FPP bernama Zola dan Saka, yang menjadi inspirasi untuk penggantian nama kegiatan ini.

Sebagaimana yang dituturkan oleh Naufal Azhar selaku Wakil Ketua Pelaksana Osaka 2025 ketika diwawancarai oleh Awak Manunggal, konsep yang dibawakan oleh Osaka tahun ini juga berbeda dari tahun sebelumnya. Osaka 2025 mengangkat tema ekoliterasi yang merujuk kepada pemahaman, kesadaran, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kedua departemen studi yang ada dan memastikan bahwa tidak ada kecenderungan terhadap satu pihak tertentu.

“Mengingat di FPP itu sendiri ada dua departemen yang berbeda, yaitu pertanian dan peternakan. Kita mau mencari cara gimana supaya tidak ada ketimpangan dan kita bisa mendapatkan ciri khas dari kedua departemen tersebut,” jelas Naufal.

Hari Pertama PKKMB

Mahasiswa baru mengikuti upacara pembukaan Orientasi Sobat Zola dan Saka (Osaka) FPP pada Selasa, (19/8). (Sumber: Manunggal)

Kegiatan PKKMB tentunya merupakan salah satu momen yang paling penting untuk memperkenalkan mahasiswa baru pada lingkungan kampus, organisasi, serta budaya yang ada di Undip, khususnya di FPP. 

Salah seorang mahasiswa baru Prodi Peternakan, Nadia Amara, memberikan kesan setelah mengikuti rangkaian PKKMB hari pertama yang diisi dengan pembawaan materi oleh dosen FPP. Meskipun merasa lelah, Nadia mengungkapkan bahwa ia tetap menikmati acara ini.

Pegal sih, Kak. Duduk terus soalnya. Tapi seru sih,” kata Nadia.

Di samping itu, dari sudut pandang panitia, Cherly Fatona, sebagai general manager dari ruang aula Aves, menyatakan bahwa interaksi antara panitia dan mahasiswa baru juga cukup mengesankan dan berjalan lancar, ditambah dengan keaktifan para mahasiswa baru selama keberlangsungan acara. 

Awalnya memang merasa canggung karena kan mahasiswa baru terbiasa untuk belum mengenal orang-orang baru ya. Dan mereka cukup dibilang aktif untuk menjawab beberapa pertanyaan dari saya. Kemudian interaksinya dari saya sendiri tuh juga lancar gitu,” ujarnya.

Di sisi lain, panitia PKKMB juga menghadapi kendala yang tak terduga. Cherly mengungkapkan bahwa meskipun persiapan sudah dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya, ada faktor tak terduga seperti cuaca dan kesehatan yang menyebabkan beberapa panitia tumbang, bahkan ada yang harus dirawat di rumah sakit. Meskipun begitu, panitia PKKMB tetap berusaha sebaik mungkin untuk memastikan acara tetap berjalan lancar.

“Kita secara spontan langsung mencari pengganti untuk beberapa panitia. Tapi Alhamdulillahnya panitia-panitia pengganti itu bisa tetap menjalankan tugas dengan bertanggung jawab dan lancar. Untuk h-1 Alhamdulillah mungkin bisa dibilang 98% udah siap buat PKKMB ini,” kata Cherly. 

Pelaksanaan Pendikar

Permainan kelompok mahasiswa baru dipandu oleh fasilitator saat kegiatan Pendikar di ruang Aula Aves FPP pada Rabu, (20/8). (Sumber: Manunggal)

Rangkaian Osaka 2025 dilanjutkan dengan kegiatan Pendikar  yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal Rabu, (20/8) dan Kamis, (21/8). Berbeda dengan PKKMB yang berfokus pada pengenalan lingkungan kampus dengan materi, Pendikar berisikan kegiatan yang lebih memfokuskan pada penanaman nilai serta karakter mahasiswa baru melalui penyampaian materi serta games berkelompok.

Salah satu mahasiswa baru dari Prodi  Agroekoteknologi, Nisrina Jessica Amira menyebutkan bahwa kegiatan-kegiatan di Pendikar jauh lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. 

“Kalau aku sendiri ya, ini lebih seru dari hari yang pertama. Kalau ini tuh kayak lebih mengenal sama temen-temen sekelompok gitu, ada mini games juga, jadi kan lebih seru juga dan lebih tertantang gitu aja,” ujar Nisrina.

Di sisi lain, Nadia Amara menyebutkan bahwa penugasan yang diberikan selama kegiatan Osaka menyenangkan dan tidak membebani. Penugasan yang terdiri dari video branding diri, infografis kampus, dan buku penugasan justru membawa manfaat tersendiri karena mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi sendiri mengenai kampus mereka serta mengenal diri lebih dalam. 

“Bikin video sama twibbon, ada juga  infografis kampus. Tugasnya asyik sih, terus ringkasan materi di buku Osaka,” ujar Nadia. 

Inaugurasi Osaka, Puncak sekaligus Penutup

Penampilan drama musikal ‘Si Pitung’ oleh salah satu kelompok mahasiswa baru saat acara inaugurasi Osaka FPP pada Jumat, (22/8). (Sumber: Manunggal)

Puncak dari rangkaian Osaka 2025 ditandai dengan kegiatan inaugurasi yang diisi dengan penampilan dari para mahasiswa baru yang menampilkan tari kreasi, musikalisasi puisi, lagu kreasi, hingga drama musikal dengan tema berbagai daerah di Indonesia. Meskipun acara dimulai sedikit terlambat, para mahasiswa baru tampak antusias berkumpul di lapangan FPP untuk menyaksikan penampilan dari setiap kelompok. 

Di balik antusiasme dan penampilan yang tampak memuaskan dari para mahasiswa baru, mereka mengungkapkan bahwa waktu yang mereka dapatkan untuk mempersiapkan penampilan ini sangat sedikit. 

“Waktu yang dikasih tuh bener-bener mepet. Nggak sampai h-1 malah. Jadi cuma beberapa jam aja untuk persiapannya,” ungkap Aditya Fazri Juniar, salah satu mahasiswa baru dari Prodi Peternakan.

Sedikitnya waktu yang diberikan membuat mahasiswa baru perlu memaksimalkan waktu yang mereka miliki sehingga latihan pun dilaksanakan hingga tengah malam.  Selain pemberitahuan informasi yang cukup mendadak, keluhan lainnya disampaikan oleh Muhammad Radiansyah Ashar, mahasiswa baru Prodi  Peternakan mengenai konsumsi yang dirasanya kurang memuaskan dan masih bisa ditingkatkan lagi.

“Konsumsi mungkin kurang banget. Terlalu manis gudegnya. Hari kedua kita makan ayam. Hari ketiga nih ayamnya kayak beton. Terus kenapa harus dibedain sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)? Beda-beda setiap fakultas tuh, Kak,” ungkap Radiansyah. 

Meskipun demikian, mahasiswa baru FPP menganggap keseluruhan rangkaian Osaka 2025 sebagai pengalaman yang menyenangkan dan sangat membantu dalam transisi dari masa sekolah ke dunia perkuliahan.

Athaya Fauzan Dewanto, mahasiswa baru dari Prodi Peternakan menambahkan bahwa kegiatan Osaka 2025 membuatnya semakin siap untuk menjalani perkuliahan. 

“Sangat membantu untuk menyesuaikan pola tidur, keaktifan juga, sama cara bersosialisasi sama orang yang paling penting. Teman-teman di sini kan dari berbagai daerah, jadi kita baru tahu culture-nya dia gimana. Belajar open-minded gitu,” ujarnya. 

Naufal pun turut mengungkapkan harapannya kepada mahasiswa baru setelah mengikuti rangkaian kegiatan Osaka. Ia berharap agar setiap mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai dan materi yang telah diberikan selama PKKMB dan Pendikar dalam kehidupan perkuliahan. 

“Harapan aku sendiri dari setiap mahasiswa baru bisa mengimplementasikan materi dan nilai yang ditanamkan pada acara PKKMB dan Pendikar di mana nantinya berlaku selama mereka berkegiatan di dalam perkuliahan terutama yang ada di FPP,” jelas Naufal. 

Ia juga menuturkan bahwa materi yang disampaikan telah disesuaikan dengan budaya dan karakter yang ada di FPP, sehingga para mahasiswa baru tidak hanya memahami tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai tersebut secara konsisten dalam aktivitas akademik dan organisasi di fakultas.

Reporter: Azkia Nurani, Lutfia Salma, Alya Nabilah

Penulis: Azkia Nurani, Lutfia Salma, Alya Nabilah

Editor: Nuzulul Magfiroh, Nurjannah

Scroll to Top