Era Kebebasan Bersuara Berakhir, Oligarki Kian Berkuasa!

Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor pada Sabtu (15/2) (Sumber : Kumparan.com)

 

Peristiwa – Peringatan darurat kembali diserukan di berbagai platform digital. Seruan konsolidasi dan aksi demo ramai di berbagai media sosial dan dieksekusi oleh hampir seluruh kampus di Indonesia. Menilik akun Instagram @bangsamahardika, mereka gencar menyerukan suara perlawanan bersama dengan berbagai akun dari universitas terkait. Melansir pula dari akun Instagram @bem_si, yang merupakan milik Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) yang mengeluarkan instruksi aksi serentak di daerah serta nasional dan ditujukan kepada BEM SI, pengurus koordinator isu BEM SI, pengurus koordinator wilayah BEM SI, serta pengurus koordinator daerah BEM SI. Surat edaran tersebut menjadi salah satu pemantik BEM di berbagai universitas untuk melakukan konsolidasi dan aksi demo di wilayahnya masing-masing. 

Bertolak belakang dengan seruan aksi mahasiswa seluruh Indonesia, pada Sabtu (15/2), konsolidasi mahasiswa di Balai Rektorat (Balrek) Universitas Lampung (Unila) dibubarkan oleh pihak kampus. Pembubaran tidak hanya dilakukan oleh pihak keamanan kampus, tetapi juga melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Melansir dari kumparan.com, pihak kampus membubarkan massa dengan dalih tidak memiliki izin. Padahal, kampus seharusnya menjadi penjamin kebebasan akademik, bukan malah membungkam kebebasan berekspresi di lingkungan kampus. 

“Kami punya hak untuk berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat. Kampus justru melanggar kebebasan akademik,” kata Bintang, salah satu mahasiswa Fakultas Hukum (FH)  Unila. 

Pembungkaman tak hanya terjadi di Unila. Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jayapura, Papua yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menuntut pendidikan gratis pun tak luput dari pembubaran oleh pihak kepolisian. Pembubaran dilakukan dengan dalih tak berizin. Para pelajar ditangkap, ponsel mereka disita, dan mendapatkan intimidasi. Menurut pikiran-rakyat.com, sebanyak 15 massa aksi ditahan di Kepolisian Sektor (Polsek) Heram, Waena, Jayapura dan telah didampingi oleh pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua. 

Kejadian di atas menjadi tanda tanya terhadap cuitan Prabowo Subianto di akun official X miliknya pada 5 November 2016 yang menyatakan, 

“Unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi kita yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Unjuk rasa adalah hak konstitusional setiap warga negara.” 

Akan tetapi kenyataan yang terjadi saat ini justru berbanding terbalik dengan cuitan tersebut. Dilansir dari akun X milik @arsipaja, menampilkan video ketika Prabowo bersikap anti kritik terhadap pernyataan terkait kabinet gemuknya. 

“Ada orang-orang pintar (red, bilang) kabinet ini kabinet gemuk, terlalu besar. Ndasmu!” ujarnya dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor pada Sabtu (15/2).

Kini, pernyataan tersebut rasanya hanya sekadar barisan kata tanpa makna yang dapat dipertanggungjawabkan. Mengkritik pemerintah seakan telah kehilangan ruangnya, sementara berpendapat dan berekspresi menjadi sesuatu yang mahal dan berbahaya.. Padahal, suara rakyat adalah penentu bagi keberhasilan suatu kabinet pemerintahan. Jika mereka yang masih mampu bersuara saja dibungkam, siapa lagi yang akan menyuarakan jeritan para rakyat yang tertindas oleh aparat? 

 

Penulis : Hanifah Khairunnisa

Editor : Nuzulul Magfiroh, Nurjannah

 

Referensi

Agnesia, L. (2025, February 17). Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin. Www.Pikiran-Rakyat.com. https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019073526/demo-pelajar-di-papua-tuntut-sekolah-gratis-bukan-makan-bergizi-gratis-dibubarkan-polisi-dalih-tak-ada-izin

 

Febrian, A. R. (2025, February 15). Prabowo Respons Pengkritik Programnya: Ndasmu, Sorry Ye. Kumparan. https://kumparan.com/kumparannews/prabowo-respons-pengkritik-programnya-ndasmu-sorry-ye-24VQnIkAGWM

Kurniawan, R. A. (2025, February 16). Pembubaran Konsolidasi, Mahasiswa Unila Kecam Pembungkaman oleh Pihak Kampus. Kumparan. https://kumparan.com/lampunggeh/pembubaran-konsolidasi-mahasiswa-unila-kecam-pembungkaman-oleh-pihak-kampus-24VkZm7zNoL

 

(2025). X (Formerly Twitter). https://x.com/ARSIPAJA/status/1890702769272623591?t=oSq1_PfHH2i3OyfAIaOTvA&s19

 

(2025). X (Formerly Twitter). https://x.com/ARSIPAJA/status/1890702769272623591?t=oSq1_PfHH2i3OyfAIaOTvA&s=19

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top