Sambut Ramadan, Tradisi Dugderan Tetap Digelar di Tengah Pandemi

Prosesi kirab atau arak-arakan Warak Ngendog pada perayaan Dugderan di Balai Kota Semarang. (Foto: blogkulo.com)

Semarangan— Menjelang puasa, Kota Semarang memiliki tradisi yang rutin diadakan guna menyambut datangnya bulan suci Ramadan, ialah Dugderan. Walaupun di tengah pandemi coronavirus diseases (COVID-19), Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan akan tetap mengadakan tradisi tersebut.

“Saya ingin sampaikan kepada masyarakat, Ramadan datang di tengah situasi covid-19. Tapi, tradisi itu akan tetap dilakukan,” kata Hendrar dikutip dari medcom.id, Kamis (16/4) lalu.

Namun Hendrar juga menerangkan bahwa prosesinya disusun lebih sederhana. Kirab atau arak-arakan Warak Ngendok yang biasa hadir memeriahkan tradisi Dugderan tahun ini ditiadakan.

“Jadi tetap dilakukan (dugderan, –red), tapi konsepnya sangat sederhana. Tidak ada arak-arakan, tidak ada masyarakat yang terlibat, tapi bahwa upaya untuk mengumumkan kepada masyarakat sebentar lagi Ramadan tetap akan dilaksanakan dan membunyikan meriam,” tutur Hendrar dikutip dari jateng.sindonews.com, Kamis (16/4).

Prosesi sederhana yang akan dilaksanakan tentu akan menjadikan Kota Semarang lebih aman. Hal ini karena tidak ada ribuan orang yang memadati satu kawasan yang sama seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumya. Walaupun demikian, nilai-nilai tradisi Dugderan akan tetap ada meskipun dirayakan secara sederhana mengingat kondisi saat ini.

Reporter: Nabila Lathifah
Penulis: Nabila Lathifah
Editor: Winda N, Alfiansyah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top